Barangkali sebagian besar menyangka bahwa Medan itu adalah identik dengan budaya Batak. Padahal kenyataanya tidak, di Medan masih banyak suku-suku lainnya seperti Melayu, Jawa, Minang, dan lain-lain. Hampir tidak ada etnik yang mendominasi di Medan. Hal itulah yang menyebabkan terciptanya bahasa Medan. Bahasa Medan pada dasarnya adalah Bahasa Indonesia, namun karena keragaman budaya tersebut maka terjadilah akulturasi yang menciptakan istilah-istilah baru. Berikut adalah keunikan bahasa Medan, seperti dilansir dari CekTKPcom, Jumat (24/7/2015).
1. Motor, mobil dan kereta
Di Medan, jika kita menyebut motor, maka itu artinya adalah mobil bagi orang Medan. Sedangkan untuk motor sendiri, orang Medan menyebutnya kereta.
2. Variasi teh
Jika kita menyebut teh saja, maka orang Medan akan memberikan air putih. Jika ingin ditambah gula, sebut teh manis. Lebih unik lagi, sebutan orang Medan untuk es teh manis adalah Mandi, yang merupakan singkatan dari manis dingin.
3. Pajak dan pasar
Pajak itu berarti pasar bagi orang Medan. Sementara pasar sendiri menurut orang Medan adalah jalanan beraspal.
4. Galon dan pombensin
Galon menurut orang di luar Medan adalah sebuah botol berukuran besar. Namun bagi orang Medan, galon adalah pombensin.
5. Penumpang dan sewa
Penumpang, dalam hal ini penumpang angkot, di Medan disebut dengan sewa. Jadi, angkot di Medan itu mencari sewa, bukan mencari penumpang, karena penumpang itu cuma menumpang saja dan tidak bayar.
6. Pantai
Pantai di Medan bisa bermakna ganda, yaitu wisata sungai dan wisata laut. Jadi kalau kamu ke Medan dan diajak jalan-jalan ke Pantai Kasan atau Pantai Sibiru-biru, jangan harap di situ ada lautnya.
7. Becak di Medan
Di Medan terdapat Becak Motor atau disingkat Betor. Namun orang Medan sendiri tidak pernah menggunakan istilah ini, dan menggunakan istilah Becak Mesin. Sementara untuk becak sepeda, orang Medan menyebutnya Becak Dayung. (tom)