Membawa telur bisa jadi hal yang merepotkan, karena kita harus berhati-hati agar telurnya tidak pecah ketika kita membawanya. Namun kini sepertinya kita tidak lagi perlu khawatir lagi jika bepergian membawa telur. Pasalnya, 3 siswa SMAN 22 Bandung berhasil menemukan sebuah wadah yang bisa menjaga telur tetap utuh.
Benda yang diberi nama “Endog Box” ini merupakan sebuah karya yang dibuat untuk mengikuti lomba Desain Kemasan Telur yang diadakan oleh Institut Pertanian bogor (IPB) pada tanggal 5 September lalu. Berkat karya ini, Nur Arief Mursyid, Muhammad Ihsan Bashirulhaq dan Alfa Mika Aldaka berhasil keluar sebagai pemenang.
“Wadah telur sederhana ini berbahan kardus bekas. Kami membuat boks model jinjing yang bisa dibawa kemana-mana atau portabel,” tutur Mika seperti dikutipdari Detikcom, Kamis (10/9/2015). “Juri menilai kami bisa menang karena karya ide orisinal, desain kemasan unik dan ketahanan wadah yang menjadikan telur tidak pecah,” lanjutnya.
Mereka mengaku tidak mengeluarkan uang untuk bisa membuat “Endog Box” ini, karena kardus itu mereka dapatkan secara gratis dari warung dan minimarket terdekat. “Kami mendapatkan kardus dari warung dan minimarket. Padahal kami siap membeli, tapi malah dikasih,” kata Arief.
Menurut Muhammad, telur bisa tetap utuh saat dibungkus “Endog Box” karena mereka mengaplikasikan teori distribusi masa tentang pembagian daya. Wadah bagian dalam dilengkapi penahan berbahan dus dengan pola berdiameter berbeda, sehingga tekanan saat wadah jatuh ke lantai menjadi merata ke semua permukaan telur.
“Poin utama ‘Endog Box’ berfungsi mengurangi human error ketika telur-telur didistribusikan ke konsumen. Sebab penyaluran telur kan berpindah-pindah tangan, situasi tersebut rentan jatuh,” tutur Nur. “Nah, wadah yang kami ciptakan ini bisa menjadi solusi.”
Kepala Sekolah SMAN 22 Bandung Hatta Saputra berjanji tidak diam diri. Dia siap mendorong karya anak didiknya itu bisa digunakan para distributor telur.
“Nanti wadah telur itu segera dipatenkan. Hasil cipta siswa harus diapresiasi. Kami juga sedang menyiapkan bagaimana caranya agar bisa memproduksi massal ‘Endog Box’. Tentunya ke depan, kami berharap juga bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan telur,” ucap Hatta singkat. (tom)