12 Tahun Tak Mandi, Tapi Tetap Wangi dan Bersih

Hutomo Dwi

Bagi orang yang terbiasa bersih, tidak mandi 1 hari saja tentu akan merasakan tidak nyaman pada tubuhnya. Namun, Dave Whitlock, ahli kimia lulusan Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan pendiri AOBiome, malah terakhir kali mandi 12 tahun lalu. Namun, pria ini tetap wangi dan bersih. Bagaimana caranya agar dirinya tetap bersih meski tak mandi?

Dilansir dari Softpedia, Senin (14/9/2015), agar tetap bersih, pria yang tidak mandi sejak 12 tahun lalu ini menggunakan cara lain yakni dengan cara menyemprotkan bakteri hidup pada kulit dua kali sehari. Dave mengungkapkan, mikroorganisme ini seperti groomers (perawat) pribadinya.

Dave Whitlock (Daily Mail)
Dave Whitlock (Daily Mail)

Microorganisme itu hanya menggerogoti keringat, sel-sel mati, dan bahkan minyak alami yang dikeluarkan tubuh, sehingga mikroorganisme itu tidak meninggalkan hal-hal yang bisa membuat tubuh bau. Melalui AOBiome, perusahaan yang membantu menemukan microorganisme, Dave Whitlock mencoba untuk meyakinkan orang lain setidaknya untuk mencoba rutinitas perawatan yang dilakukannya.

“Kebersihan modern yang alami dari mikrobiosme kulit terutama mempengaruhi AOB (bakteri pengoksidasi amonia),” kata Dave Whitlock dalam sebuah wawancara baru-baru ini. “Dengan mengembalikan tingkat AOB yang sesuai, kami percaya dapat mempengaruhi berbagai kondisi kesehatan manusia,” tambahnya.

Selain itu, perusahaan juga menjual semprotan yang disebut Mother Dirt AO + Mist, yang merupakan bakteri kemasan. Ahli kimia mengungkapkan, bakteri yang ada di dalam kemasan itu cukup bagus.

Lalu apa yang mendorong Dave agar tidak mandi selama 12 tahun itu? “Tak ada orang yang pernah melakukan penelitian klinis tentang kebiasaan ini. Jadi apa dasarnya jika mandi dikatakan sebagai gaya hidup sehat?” jelasnya.

Ia beralasan, nenek moyang manusia tidak pernah mengenalkan kebiasaan mandi kepada generasi penerusnya, sebab mereka meyakini bakteri yang tinggal di kulit atau permukaan tubuh mereka memiliki manfaat yang luar biasa.

“Dan saya kira kebiasaan mandi, apalagi yang berlebihan, telah menghilangkan bakteri-bakteri ini. Opsi yang lebih sehat (dari mandi) adalah mengembalikan bakteri baik ini ke kulit,” katanya.

Ilmuwan juga mengungkapkan, tidak ada bukti apapun, mandi setiap hari menguntungkan tubuh. Oleh sebab itu, tidak menjadi persoalan orang tidak mandi setiap harinya, asalkan tidak terkena bakteri. Namun, di dunia ini kebiasaan orang itu mandi setidaknya sekali sehari. (tom)

 

 

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.