Jika biasanya kendaraan beroda tigaa bernama becak dikayuh oleh tenaga manusia, kini diciptakan inovasi baru, yaitu becak listrik. Alat transportasi tradisional ini mengikuti perkembangan teknologi, dan telah menggunakan energi listrik bersumber pada baterai lithium 500 volt. Becak itu dibuat oleh grup otomotif yang berada di Yogyakarta.
Meski bukan hal baru, mengingat saat ini telah hadir becak motor di Yogyakarta, namun setidaknya lewat inovasi terbaru dari Kupu-Kupu Malam dan Kustomfest itu bisa memberikan pilihan kepada masyarakat untuk lebih menggunakan kendaraan sesuai dengan peruntukan, efisien, dan ramah lingkungan.
Becak ini sendiri telah dipamerkan di dalam Jogja National Museum, hari Senin kemarin. Yang lebih menarik perhatian, ternyata kendaraan ini dikayuh masuk ke dalam ruang pameran oleh putra dari B.J. Habibie, yaitu Ilham Akbar Habibie, selaku penyelenggara acara bersama House of Natural Fiber (HONF) Foundation.
Wakil ketua pameran, Aan Fikriyan, mengatakan, sebelum membuat becak listrik tersebut, pembuat lebih dulu melakukan riset. Waktu riset yang dibutuhkan sekitar enam bulan. “Untuk eksekusinya cukup singkat kira-kira dua bulan,” kata Aan seperti dikutip dari Metrotvnewscom, Rabu (16/9/2015).
Aan menjelaskan, listrik yang dipasang pada becak tersebut bersumber dari baterai yang menggerakkan dinamo. Listrik yang dihasilkan bisa berkekuatan hingga 500 volt dengan kekuatan laju 30 km/jam.
Meski berkekuatan listrik, perancang tetap menyertakan tempat kayuh agar tak menghilangkan nilai dari kendaraan becak. “Esensi dari kendaraan becak itu mengayuh. Jadi, meski ada tenaga listrik, tetap tak menghilangkan nilai dari becak itu sendiri,” jelasnya.
Mengenai biaya produksi, satu becak listrik membutuhkan sebesar Rp 17 juta. Apabila diproduksi massal, pembiayaan bisa di bawah itu. “Tapi kita tidak membicarakan harga, melainkan fungsi dan inovasi. Ini lho, ada moda transportasi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Selain becak listrik, panitia juga memamerkan garapan sepeda listrik, sepeda konvensional, serta model painting untuk tutup ban becak. “Tujuannya, kami ingin share moda transportasi ramah lingkungan. Meski lebih memiliki kemudahan tapi juga bukan canggih,” katanya. (tom)