Batik Hokokai, Perpaduan Budaya Jawa dan Jepang

Selain dampak negatif karena dijajah oleh Jepang, ada juga dampak positifnya. Salah satunya adalah terciptanya Batik Hokokai. Batik ini merupakan akulturasi dua budaya yang berbeda sehingga menjadi padu padan yang eksotis.

Batik Hokokai (Boombastis)
Batik Hokokai (Boombastis)

Dilansir dari Boombastiscom, Kamis (8/10/2015), latar belakang penciptaan batik Jepang sendiri sebenarnya lebih ke arah keterpaksaan. Diketahui, dulu ada sebuah organisasi loyalis Jawa untuk Jepang bernama Jawa Hokokai. Kemudian Jawa Hokokai ini memproduksi batik jenis ini untuk menyenangkan Jepang. Tujuannya sendiri agar bisa mengambil hati mereka untuk mendapatkan perlindungan dan kemakmuran.

Kalau dilihat sekilas, Batik Hokokai tak ubahnya seperti batik Jawa pada umumnya. Namun, jika diperhatikan lekat-lekat, maka banyak sekali pembedanya. Ada begitu banyak ciri khas yang hanya dimiliki batik jenis ini. Batik Hokokai mayoritas memakai motif pagi-sore alias satu kain untuk dua desain yang berbeda. Selain itu, batik ini juga mulai berani menggunakan warna-warna terang seperti kuning, ungu, jingga dan merah menyala yang sangat Jepang. Tak cuma itu, detail dari batik ini juga begitu mengagumkan. Ciri khas Jepang lainnya di batik ini adalah motif-motif yang dipakai. Ada bunga sakura, kupu-kupu, merak dan lain sebagainya.

Batik Hokokai (Boombastis)
Batik Hokokai (Boombastis)

Percaya atau tidak, meskipun sangat prestisius dengan segala tingkat kesulitan saat proses pembuatannya, batik ini justru digunakan oleh masyarakat yang kurang mampu. Inilah alasan kenapa Batik Hokokai diciptakan dalam motif pagi-sore. Motif tersebut dipakai agar para pemakainya bisa menghemat banyak biaya. Pasalnya, tak perlu beli pakaian lain untuk menciptakan kesan ganti baju, cukup pakai motif lain dari satu kain ini saja.

Pembuatan Batik Hokokai (Boombastis)
Pembuatan Batik Hokokai (Boombastis)

Jika dulu batik ini identik dengan pakaian masyarakat menengah ke bawah, namun kini Batik Hokokai berubah jadi salah satu batik premium di negeri ini. Alasan sejarah serta apresiasi terhadap pengerjaan yang kompleks luar biasa itu, membuat batik ini sangat eksklusif dan lumayan mahal, sehingga kini batik ini berbalik jadi hanya orang kaya saja yang bisa memakainya.

Untuk harga dari Batik Hokokai ini, ada yang dibanderol mulai dari Rp 2 jutaan sampai Rp 5 jutaan tergantung dari tingkat kompleksitas, detail serta kain yang dipakai. (tom)

 

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Lewat Album Baru, Netral Bertransformasi Jadi NTRL

Kriteria Unik Menantu Idaman Menurut Orangtua Indonesia