Begini Asal Mula Tradisi Lomba Makan Kerupuk Saat 17an

Hari Kemerdekaan sebentar lagi tiba. Setiap tahun, kala Republik Indonesia berulang tahun, selalu dimeriahkan dengan aneka perlombaan yang serentak digelar oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perlombaan seperti panjat pinang, tarik tambang, balapan karung, dan balap kerupuk menjadi kegiatan seru yang hanya ditemukan satu tahun sekali di bulan Agustus.

Berbicara soal balap kerupuk, pernahkan terpikir olehmu mengapa kegiatan ini diadakan? Bagaimana asal mulanya dan apa pula maknanya? Yup, makan kerupuk menjadi salah satu lomba wajib yang harus diikuti saat memperingati hari kemerdekaan.

unsyiah.ac.id

Untuk perlombaannya sendiri, kerupuk biasanya diikat menggantung menggunakan tali rafia pada tongkat kayu. Panjang tali disesuaikan dengan tinggi peserta, agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sementara itu, jenis kerupuk yang biasa digunakan untuk perlombaan adalah kerupuk putih.

Masing-masing daerah punya ciri khas sendiri menggelar lomba makan kerupuk. Jika kebanyakan kerupuk digantung pada tali, dibeberapa daerah malah ada lomba makan kerupuk plus sama nasi dan lauknya. Ada pula kerupuk yang digunakan dengan ukuran lebih besar, dan kerupuk ditambah dengan kecap. Selain itu, agar terlihat modern, dibeberapa wilayah di Jawa Timur justru menambahkan dengan sambal tabur diatas kerupuknya. Unik ya?

tribunnews

Kerupuk adalah makanan ringan yang umumnya dibuat dari adonan tepung tapioka dan dicampuran dengan bahan lainnya. Adonan kerupuk biasanya dikukus terlebih dahulu hingga matang, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari hingga kering. Setelah kering kerupuk digoreng hingga mengembang. Lalu mengapa ada lomba makan kerupuk?

Dikutip dari Tribunews, lomba makan kerupuk diadakan untuk memperingati tentang perjuangan warga Indonesia saat masa penjajahan. Saat itu, kerupuk menjadi salah satu makanan yang menjadi menu utama bagi warga Indonesia.

sina.com

Pada masa penjajahan, untuk mendapatkan makanan enak sangat sulit. Oleh karena itu, warga Indonesia hanya mampu untuk makan seadanya, berupa nasi dan kerupuk. Jadi, untuk mengingat perjuangan semua warga Indonesia saat masa penjajahan, hingga kini sering diadakan lomba makan kerupuk.

Dibalik untuk memperingati perjuangan warga Indonesia saat masa penjajahan, terdapat manfaat dari lomba makan kerupuk tersebut. Seperti, dapat mempersatukan satu sama lain, dapat mengerti arti pentingnya bersyukur dan dapat meningkatkan rasa percaya diri.

tokopedia.com

Nah, jadi lomba makan kerupuk menjadi simbol keprihatinan tentang kondisi rakyat Indonesia saat zaman penjajahan ditunjukkan pula lewat lomba makan kerupuk yang dijadikan simbol pangan.

Selain makan kerupuk, ada pula lainnya, seperti lomba tarik tambang yang memiliki makna gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat Indonesia.

Sedangkan untuk lomba panjat pinang merupakan perlombaan yang menjadi objek bahan tertawaan penjajah Belanda. Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda yang sering digelar acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.

komunitashistoria.com

Pesertanya orang-orang pribumi yang memperebutkan ‘barang mewah’ waktu itu, biasanya bahan makanan seperti keju, gula, pakaian kemeja. Ketika orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah, para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. Tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu.

kompasiana.com

Bisa dibayangkan bagaimana kondisi rakyat Indonesia pada masa penjajahan. Sementara kebanyakan rakyat Indonesia bersusah payah untuk bisa bertahan hidup, tetapi para Penjajah Belanda justru hidup dalam kesenangan.

Usai merdeka, kita harus banyak bersyukur dan mengingat perjuangan mereka yang hidup pada masa penjajahan. Setelah tahu sejarahnya, makin semangat ikut lomba 17an, kan JBers?

Written by Linda

fun-writer. joy-reader!

Serunya Makan Sambil Ngasak Otak Bersama Sahabat di Cafe Kawasan BSD

Kiefer Lippens, Hair Stylish Para Artis Indonesia yang Super Ganteng