Buat kamu yang suka nongkrong, mungkin pernah nongkrong bersama dengan teman-teman kamu di kafe. Namun tahukah kamu kapan kafe ini pertama dibangun? Berikut sejarah dari kafe, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.
Konon, kafe pertama kali dibuka di Konstantinopel, ibukota kerajaan Ottoman, Turki pada tahun 1555. Pembukaannya bertepatan dengan terdapatnya sebuah toko yang menyediakan kopi di distrik Tahtakale. Ada juga beberapa literatur yang menyebutkan bahwa kafe juga didirikan Mekkah, Arab Saudi, antara tahun 1512 dan 1524, namun karena dianggap melanggar hukum di Arab, kafe ini kemudian dilarang. Pada tahun 1530, kafe juga mulai didirikan di Damaskus, dan menyebar hingga Kairo, Mesir.
Pada abad ke-17, kafe pun jadi banyak dibuka di Eropa, setelah diadakannya festival St. Germain di Paris, Prancis, pada tahun 1672. Ini karena di festival tersebut didirikan warung kecil di pinggir jalan yang menjual minuman kopi dalam cangkir oleh pengusaha asal Armenia bernama Pascal. Siapa sangka, warungnya ramai dikunjungi. Berbekal kesuksesan tersebut, usaha kafe pun semakin banyak dicoba di benua Eropa.
Semakin lama, pertumbuhannya pun semakin pesat. Kecintaan orang Prancis terhadap kopi membuat mereka mau mendatangi kafe, sekedar meminum kopi atau sambil menikmati suasana kota bersama teman-teman tercinta. Yang menarik adalah pada zaman itu, wanita di Eropa malah belum diperbolehkan memasuki kafe. Wanita dianggap tabu masuk kafe di Paris dan Inggris. Sehingga pada saat itu kamu hanya melihat pria dan tak akan melihat seorang wanita berada di dalam kafe seperti saat ini.
Adalah Jean de la Rogue yang berperan penting dalam sejarah kopi di Prancis. Dia menulis bahwa ketika tahun 1714 ia berjalan bergegas menuju jalan besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir tidak ada satu kota pun yang tidak memiliki kedai kopi/kafe. Penyebaran kafe Eropa ini terjadi melalui jalur perdagangan, ke wilayah Italia yang dikenal dengan sebutan Caffe yang hanya berbeda penulisan saja. Kemudian pada tahun 1839, muncul kata cafetaria dalam bahasa Inggris-Amerika yang berasal dari bahasa Spanyol-Meksiko untuk menyebutkan sebuah kedai kopi.
Seiring perkembangannya, kafe tak lagi jadi tempat minum kopi saja atau hanya boleh didatangi pria. Pada abad ke-19 hingga ke-20 fungsi kafe semakin meluas. Selain menyajikan pilihan kopi, ada cemilan seperti sandwich, cake dan pastry. Bahkan di Indonesia sendiri, banyak kafe memiliki menu makanan berat yang ikut dihadirkan, mungkin memenuhi selera lidah orang Indonesia yang tak merasa kenyang bila hanya mengonsumsi kopi dan roti. (tom)