Mengunjungi Barrow, Kota dengan Durasi Malam Terlama, Sampai 2 Bulan

Hutomo Dwi

Biasanya, durasi siang dan malam tidak terlalu jauh, sekitar 12 jam untuk siang, dan 12 jam untuk malam. Namun, di kota ini, durasi malamnya justru jauh lebih lama. Durasinya itu bahkan bikin kita tercengang, yaitu mencapai 2 bulan. Kota itu adalah Barrow.

Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, Barrow adalah nama sebuah kota di bagian utara negara bagian Alaska. Pada tahun 2005, kota ini memiliki jumlah penduduk sekitar 4.218 jiwa dengan luas wilayah 55 kilometer persegi dan berada di lingkaran Arktik.

Lokasi Kota Barrow (Wikipedia)
Lokasi Kota Barrow (Wikipedia)

Wilayah ini terkenal dengan keadaan malamnya yang sangat panjang. Bayangkan saja matahari akan terbenam pada bulan November dan tidak akan terbit lagi selama 2 bulan. Barrow juga menjadi kota paling utara di Amerika Serikat dan salah satu kota paling utara di dunia.

Barrow adalah kota paling dingin yang terletak di bagian paling utara negara bagian Alaska, Amerika Serikat. Barrow terletak di lingkar kutub utara yang membuat udara dingin adalah hal yang sangat umum di negara ini. Suhu rata-rata di wilayah ini di bawah nol derajat setiap tahun. Bahkan saat musim panas datang suhu di Barrow hanya mencapai 5 derajat Celcius.

Sekolah yang terdapat di Kota Barrow (Wikipedia)
Sekolah yang terdapat di Kota Barrow (Wikipedia)

Seperti disebutkan di atas, kota ini tidak mendapatkan cahaya matahari selama akhir November hingga akhir Januari. Kalau tidak biasa, tubuh bisa pucat karena selalu kedinginan hampir setiap hari. Oleh karena itu, benar-benar orang kuat yang mampu bertahan hidup di Barrow.

Jalanan disini banyak yang tidak beraspal dan tetap benar-benar beku sepanjang musim dingin. Sementara itu, rumah-rumah terus dipenuhi salju, saking dinginnya banyak penduduk disana menulis nomor rumah mereka di salju karena saking tebalnya.

Hotel di Barrow, King Eider (Wikipedia)
Hotel di Barrow, King Eider (Wikipedia)

Meskipun dingin dan hanya sedikit orang yang mau tinggal di sana (kecuali penduduk lokal), ternyata kota ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti misalnya toko kelontong, restoran, rumah sakit, sekolah tinggi dan sekolah dasar, hingga perpustakaan dan kantor pos.

Walau lengkap, semua kebutuhan kehidupan di sini dihargai cukup mahal, seperti misalnya USD 8.93 (sekitar Rp 116 ribu) untuk sebungkus makanan ringan. Untungnya, pendapatan rata-rata disana tinggi, karena rata-rata penduduknya bergerak dalam industri minyak, dan gaji pun dibayar pertahun.

Samuel Simmonds Memorial Hospital (Wikipedia)
Samuel Simmonds Memorial Hospital (Wikipedia)

Kalau kamu membayangkan kota ini sebagai kota yang sepi aktivitas penduduk, maka kamu salah. Kota ini juga memiliki budaya serta kebiasaannya sendiri, sama seperti kota lainnya di dunia. Salah satu contohnya ada Kivgiq, The Messenger Feast. Acara ini telah diselenggarakan hampir setiap tahun, tapi yang “resmi” diadakan setiap dua atau tiga tahun pada akhir Januari atau awal Februari. Kivgiq adalah sebuah acara Budaya Barrow secara internasional yang menarik pengunjung dari seluruh Lingkaran Arktik.

Kivgiq, The Messenger Feast (Wikipedia)
Kivgiq, The Messenger Feast (Wikipedia)
Festival Piuraagiaqta (Wikipedia)
Festival Piuraagiaqta (Wikipedia)

Ada juga Piuraagiaqta, Festival Musim Semi, yang diadakan pada pertengahan April dan mencakup banyak kegiatan di luar ruangan. Saat festival ini berlangsung, kapal-kapal nelayan yang digunakan untuk berburu paus dibawa ke jalanan untuk menyemarakkan festival ini.

Bagaimana? Apakah kamu ingin tinggal di kota ini? (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.