Dalam Islam, laki-laki dilarang keras memakai emas. Namun sangat disayangkan budaya Islam, atau dalam hal ini Indonesia, meniru budaya barat dimana laki-laki memakai cincin emas saat prosesi tukar cincin atau sebagai mas kawin pada saat acara pernikahan. Perlu diketahui bahwa budaya tukar emas saat prosesi pernikahan bukan dari budaya Islam.
Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Al-Baraâ?? Bin Azib RA. Bahwa ketika nabi melihat seorang laki-laki memakai emas di tangannya, maka beliau memintanya supaya mencopot cincinnya, kemudian melemparkannya ke tanah. Hadis tersebut jelas melarang laki-laki memakai emas apapun bentuknya, entah itu cincin, kalung, gelang, dan sebagainya.
Ternyata, larangan itu bukan sekadar larangan, karena ada alasan ilmiah di balik larangan itu. Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, rupanya atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui pori-pori dan masuk ke dalam darah manusia. Jika seorang pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan adalah munculnya kandungan emas (Au) di dalam darah dan urine dalam jumlah yang berlebihan. Kelebihan kandungan emas di dalam darah itu dinamakan migrasi emas. Jika itu terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka akan menyebabkan penyakit Alzheimer.
Alzheimer adalah suatu penyakit di mana penderitaan akan kehilangan semua kemampuan mental dan fisik, menyebabkan ia kembali seperti anak kecil. Alzheimer bukan penuaan normal, tetapi penuaan paksaan atau terpaksa. Di antara mereka yang terkena penyakit Alzheimer adalah Charles Bronson, Ralph Waldo Emerson dan Sugar Ray Robinson.
Dengan demikian, larangan pria memakai emas itu sebenarnya bukan ingin menyulitkan, namun hanya ingin menghindarkan para pria yang ada di seluruh dunia ini agar tak terkena penyakit Alzheimer. Lalu, kenapa wanita justru diperbolehkan mengenakan emas di tubuhnya?
Jawabannya adalah wanita tidak akan terkena penyakit ini meskipun memakai emas, karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi. Itulah sebabnya islam mengharamkan pria mengenakan perhiasan emas dan membolehkan wanita mengenakannya.
Selain itu, menurut penelitian, di dalam tubuh seorang wanita terdapat suatu lemak unik. Lemak ini berbeda dan tidak dimiliki seorang laki-laki. Lemak ini akan mencegah unsur senyawa atom emas (Au) masuk ke dalam tubuh sehingga saat atom ini masuk, hanya mampu menembus kulit, namun tidak bisa menembus lemak yang menghalangi jalan menuju daging dan darah.
Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan larangan ini sekitar 1.400 tahun yang lalu, padahal beliau tidak pernah secara khusus belajar ilmu fisika dan kimia seperti di abad modern ini. Ini pertanda kalau beliau memang manusia pilihan dan bisa memprediksi masa depan. (tom)