Pengangguran menjadi masalah serius di setiap negara, semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin tinggi pula angka kemiskinan. Setiap negara pasti memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Salah satu negara yang memiliki cara unik mengatasi pengangguran adalah Finlandia. Finlandia memiliki terobosan yang terbilang berani untuk mengurangi angka kemiskinan di negara mereka. Bagaimana tidak, pemerintah Finlandia akan memberi gaji kepada orang yang belum memiliki pekerjaan alias masih menganggur.
Dilansir dari Business Insider, Kamis (5/1/2017), lembaga federal jaminan sosial KELA akan mendistribusikan dana masing-masing sebesar 590 USD atau sekitar Rp 7,8 juta untuk 2 ribu orang pengangguran di Finlandia yang dipilih secara acak.
Dana tersebut akan diberikan setiap bulan dan akan berlangsung selama dua tahun sejak dimulai pada 1 Januari 2017. Selama belum mendapat pekerjaan, orang yang menganggur akan mendapat uang Rp 7,8 juta setiap bulan.
Kebijakan ini sebenarnya masih dalam tahap percobaan dalam upaya memberantas kemiskinan di Finlandia. Dengan diterapkannya kebijakan ini, Finlandia menjadi negara pertama di Eropa yang membayar pengangguran.
Meski tergolong cukup besar bagi orang Indonesia, rupanya gaji sebesar itu masih jauh di bawah rata-rata pendapatan warga Finlandia yang bekerja di sektor swasta, yaitu 3.500 Euro atau sekitar Rp 49 juta per bulan.
Olli Kangas dari KELA, badan pemerintah yang mengurus tunjangan sosial, mengatakan, ide dari pemberlakuan skema ini adalah untuk menghilangkan “masalah insentif” di kalangan para penganggur. Di Finlandia, seorang penganggur biasanya menolak pekerjaan dengan upah rendah atau dengan masa kerja singkat.
Sebab, mereka khawatir keuntungan finansial mereka menurun drastis di bawah sistem jaminan sosial Finlandia yang sangat murah hati tetapi rumit ini. Skema ini ditujukan agar para penganggur ini mau bekerja apa pun tanpa khawatir kehilangan tunjangan sosial dari pemerintah.
Menurut data dari Newser per November 2016, tingkat pengangguran di Finlandia naik jadi 8,1 persen dari total penduduknya yang mencapai 5,5 juta jiwa. Itu berarti ada sekitar 213 ribu orang yang belum memiliki pekerjaan di Finlandia.
Setujukah kamu jika kebijakan ini juga diberlakukan di Indonesia? (tom)