5 Pertanyaan yang Hanya Bisa Dijawab oleh Sains

Hutomo Dwi

Hidup ini penuh misteri. Berbagai pertanyaan sederhana tentang apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari saja, seringkali kita tak bisa jawab. Namun ilmu pengetahuan ada untuk itu, dan tentu sains bisa menjawabnya. Berikut adalah 5 pertanyaan sederhana yang jawabannya dengan mudah dapat dipecahkan oleh sains, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Kenapa orang sering nyasar?

Nyasar (Merdeka)

Kesasar ternyata cukup sulit untuk dihindari, meski kita sudah mengikuti arahan dari teman yang rumahnya akan kita tuju, tetap saja nama-nama jalan yang hampir sama selalu memusingkan kita. Ternyata ada beberapa faktor dalam otak kita yang membuat ‘kesasar’ bukan hal yang tidak normal.

Kemampuan otak dalam hal navigasi berada pada satu sisi yang sama dengan bagian otak yang bertanggung jawab untuk menyimpan memori. Hippocampus dan entorhinal contex adalah komponen yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Namun berbeda dengan ketika kita mengingat memori, dalam mengingat arah jalan, sel yang menyimpan memori arah akan bisa lebih teraktivasi ketika kita berada di jalan tersebut. Sehingga setiap kita melewati sebuah jalan, dalam beberapa kali saja akan ada ‘peta’ dalam otak kita.

Otak kita, tepatnya bagian hippocampus, akan memuat sel yang dapat memberi impuls secara langsung ketika kita memasuki daerah yang familiar. Dengan sistematika ini, para ilmuwan menyamakan kinerja otak kita dengan sistem GPS.

Nah, terjadinya tersesat ini ternyata disebabkan oleh sinyal lemah di entorhinal cortex dalam otak seseorang, di mana hal ini akan menyebabkan seseorang tersebut mempunyai kesulitan yang lebih dalam hal navigasi di lingkungan baru.

Hal tersebut bukan hal yang tidak normal, karena setiap orang terlahir dengan kemampuan berbeda terhadap hal tersebut. Ini makin terbukti dengan bagaimana pasien Alzheimer mempunyai gejala awal mudah tersesat, dikarenakan entorhinal cortex dan hippocampus adalah bagian dari otak yang fungsinya lebih dulu merosot ketika terserang penyakit tersebut.

Kenapa foto lebih ganteng atau cantik dibanding aslinya?

Bercermin (Merdeka)

Fenomena ini sangat luas kita temui di medsos. Banyak yang sudah pede akan ketemuan dengan cowok atau cewek yang terlihat rupawan di foto, namun begitu ketemu wajahnya berbeda dengan fotonya di medsos.

Hal ini terdiri dari beberapa faktor, dan yang paling mendasari adalah bagaimana struktur wajah kita berbentuk. Jika kamu mengamati secara detil ketika bercermin, kamu bakal tahu bahwa wajah kamu tak simetris, dan ini ternyata cukup normal.

Foto yang lebih rupawan dibandingkan aslinya ini bisa dijelaskan oleh sebuah efek bernama ‘mere-exposure’ yang dipaparkan psikolog bernama Robert Zajonc para 1968 silam. Teori ini menjelaskan bahwa seseorang akan bereaksi baik kepada seseorang yang dilihat lebih sering. Karena kita sering bercermin, kita tahu sudut mana dari wajah kita yang terlihat menarik, dan kita menyukai wajah kita dengan sudut tersebut. hal ini berimbas kepada kebiasaan foto dan selfie, yang mungkin tak disadari oleh seseorang.

Namun hal ini berkebalikan dari apa yang orang lain lihat. Seringkali, ‘sudut’ yang dilihat oleh orang lain ke wajah kita, tidak sesuai dengan sudut yang ditampilkan di foto, sehingga terlihat berbeda meskipun orangnya sama.

Kenapa kita merasa gerah sebelum hujan?

Gerah (Merdeka)

Sebelum datangnya hujan, biasanya kita akan merasakan kegerahan. suhu yang panas ini jadi indikator mudah untuk memprediksi datangnya hujan. Kenapa demikian?

Bila kita telusuri prosesnya, mendung atau awan itu sejatinya adalah kumpulan dari uap air hasil pemanasan sinar matahari dari laut, sungai, danau, dan tempat berkumpulnya air lain. Mirip seperti kepulan asap yang keluar saat kita membuka tutup panci yang airnya sudah mendidih.

Singkatnya, udara panas membawa lebih banyak uap air ketimbang udara yang dingin. Nah, saat udara panas atau mendung itu tadi semakin naik ke atas, akhirnya bertemulah dia dengan udara dingin.

Saat bersatu dengan udara dingin itu, mendung akan melepaskan panasnya. Dan panas itu yang kita rasakan sebelum hujan. Saat semua panas itu terlepas, pasti kita merasa udara mulai dingin, dan saat itu lah hujan akan turun. Hujan sendiri pada dasarnya adalah uap air yang mengembun.

Selain pelepasan panas dari mendung, gerah sebelum hujan juga disebabkan oleh tingkat kelembapan yang tinggi. Sebelum hujan uap air akan memenuhi udara di sekitar kita, namun tubuh kita yang sudah merasa panas karena mendung dan berkeringat, tak bisa menguapkan keringat. Akibatnya kita akan merasa panas terus-menerus.

Kenapa setelah sikat gigi makanan terasa pahit?

Pasta gigi dan jus jeruk (Merdeka)

Melakukan sarapan tepat setelah sikat gigi, biasanya adalah ide yang buruk. Karena seringkali rasa makanan jadi tidak enak sehabis kita menggosok gigi. Apa sebabnya?

Dilansir dari Wired, penyebab hal ini adalah sebuah senyawa di dalam pasta gigi yang bernama ‘sodium lauryl sulfate.’ Senyawa ini adalah deterjen yang ditambahkan ke banyak sekali merek pasta gigi, untuk menambah jumlah busa ketika kita menggosok gigi. Jumlah busa ini sebenarnya tak terlalu berpengaruh, namun secara psikologis membuat kita merasa mulut kita bersih.

Deterjen ini membuat kemampuan lidah kita untuk merasakan manis berkurang. Hal ini akan diperburuk jika mulut kita bertemu dengan sesuatu yang asam, di mana hal ini akan membuat rasa pahit akan muncul seketika. Oleh karena itu jika kita sarapan dengan yang manis, rasa manis akan sedikit berkurang, dan jika kita minum jus jeruk, rasa pahit akan muncul.

Kenapa menyipitkan mata bisa memperjelas penglihatan?

Ilustrasi menyipitkan mata (Imgur)

Sadar tidak sadar, terutama bagi orang yang matanya minus, mata kita seketika menyipit untuk memperoleh pandangan yang lebih jelas. Kenapa bisa begitu?

Dilansir dari Wired, mata kita bekerja layaknya kamera, dan segala sesuatu yang kita lihat adalah cahaya. Kaburnya penglihatan kita dipengaruhi mekanisme mata yang tak mampu lagi menangkap dan memproses cahaya. Cahaya masuk melalui lensa yang bertugas memfokuskan cahaya ke retina, dan syaraf yang sangat peka cahaya mengubah cahaya tersebut menjadi impuls elektromagnetik yang ditangkap oleh otak kita sebagai sebuah bentuk, warna, maupun tekstur.

Seperti kamera pula, lensa mata kita berubah bentuk untuk berusaha memfokuskan cahaya ke retina. Namun, tentu fleksibilitas lensa mata ada batasnya. Meski kamu memiliki mata normal, terkadang sesuatu yang kita lihat bersinggungan dengan hal lain di sekitarnya. Hal ini membuat cahaya yang harus ditangkap mata terlalu banyak, dan ini adalah gangguan. Di sinilah fungsi dari menyipit.

Ketika mata kita menyipit, itu layaknya fotografer memperkecil bukaan atau ‘aperture’ di kamera. Makin kecil bukaan, makin fokus suatu benda yang dipotret. Menyipit juga demikian, hal tersebut seakan-akan mengurangi cahaya lain yang masuk ke mata dan benda yang ingin kita fokuskan, sehingga terlihat lebih jelas. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.