Perang Dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah. Sosok yang dianggap paling bertanggung jawab sebagai pemicu perang ini adalah Adolf Hitler. Hitler adalah pemimpin yang kuat, cerdas, dan kharismatik. Di bawah kepemimpinannya dan Nazi, Jerman memiliki pasukan dalam jumlah yang besar dengan teknologi dan angkatan udara yang tak tertandingi. Namun Hitler tak mampu mengendalikan perang dengan skala yang begitu besar dan melakukan beberapa kesalahan teknis yang menyebabkan Jerman mengalami kekalahan pada Perang Dunia II. Berikut ini kesalahan-kesalahan Hitler hingga bisa kalah dalam Perang Dunia II.
1. Lakukan atau mati, jangan pernah mundur
Kata-kata di atas adalah instruksi dan kebijakan yang disematkan pada tentara Jerman oleh Hitler. Pasukan Jerman memiliki perintah yang ketat bahwa apapun kondisi dan situasinya mereka diharuskan untuk tidak pernah mundur dan faktanya untuk memberikan contoh pada prajurit Jerman bahwa siapa saja yang berusaha mundur saat perang maka akan berakhir dengan ditembak oleh para petinggi militer Jerman. Kebijakan ini menyebabkan Jerman kehilangan banyak korban jiwa pada pasukannya, yang mana bisa saja dihindari jika Jerman bersedia mundur dan kembali lagi dengan kekuatan penuh. Tapi itu bukanlah sesuatu yang ada di pemikiran sang Fuhrer. Menurutnya seorang prajurit dalam kondisi apapun harus terus bertahan dan terus bertempur sampai titik darah penghabisan.
2. Yahudi penyebab segalanya
Hitler memberikan persepsi pada seluruh rakyat Jerman bahwa jika mereka mengalami peristiwa buruk apapun itu adalah karena ulah Yahudi, dia ingin mewujudkan apa yang disebut dengan “Lebensraum” (Ruang Hidup). Dia menganggap Yahudi adalah kaum yang egois dan bertanggung jawab atas kemiskinan, inflasi, dan kekalahan yang dialami Jerman pada perang dunia 1. Di bukunya yang berjudul “Mein Kampf”, dia menyebutkan bahwa jika dia terpilih untuk dan memiliki kekuatan dan kekuasaan, dia akan melenyapkan kaum Yahudi yang disebutnya sebagai solusi akhir.
Ketika mendapatkan kekuasaan dan kekuatan, Hitler mulai menjalankan rencananya dengan membangun basecamp prajurit dan mulai membantai Yahudi dalam jumlah besar. Ketika perang telah berakhir, Hitler berhasil melenyapkan 2/3 dari seluruh populasi Yahudi. Dia mengerahkan banyak sumber daya dan kekuatan untuk membunuh Yahudi yang mana sebenarnya bisa saja dia gunakan pada garis depan perang dan bisa memperkuat pasukannya.
3. Meragukan kemampuan jenderal militernya
Hitler dianggap sosok yang tak mau mendengarkan saran dan nasihat dari para Jenderal militernya. Ketika perang dimulai, Hitler menunjukkan kepercayaan pada para Jenderalnya dan faktanya strategi brilian dari Marsekal Rundsted akhirnya berhasil memenangkan pertempuran di Perancis. Setelah menguasai Prancis, Hitler berjuang untuk mengambil alih Inggris, namun Jenderalnya tak mampu memberikan hasil yang memuaskan dan dengan seiring berjalannya waktu, Hitler mulai meragukan kemampuan Jenderalnya dan mulai membuat keputusan sendiri yang terbukti membawanya sendiri pada pintu kekalahan seiring berjalannya waktu.
4. Tak menggunakan teknologi
Jerman memiliki orang-orang yang cerdas, dengan pemikiran dan ide brilian yang bekerja di bawah perintah Hitler. Faktanya, salah satu dari mereka adalah Albert Einstein. Jerman berhasil menciptakan senapan serbu (Assault Rifle) STG-44 selama perang berjalan, tapi entah kenapa Hitler menolak ide tersebut dan tidak mengizinkan diproduksi secara massal, yang mana jika saja dia tidak melarangnya maka senapan serbu tersebut bisa mengubah permainan pada strategi pertempuran di darat untuk tentara Jerman.
Penemuan teknologi nuklir yang kemudian digunakan untuk pembuatan senjata nuklir juga pertama kali ditemukan oleh Jerman lewat fisikawan Jerman, Leo Szilard. Hitler juga menyia-nyiakan kesempatan pemakaian pesawat tempur jet ME-262 yang mana bisa memperkuat supremasi udara tentara Jerman.
5. Meremehkan kekuatan Amerika Serikat
Selama tahun 1941, Jepang menyerang Amerika Serikat di pangkalan militer mereka, Pearl Harbor. Hal ini memaksa dan menyeret AS untuk bergabung dalam Perang Dunia II. Sebagai janji terhadap Jepang, Hitler juga menyatakan perang kepada Amerika, tapi layaknya dia meremehkan Inggris dan juga Rusia. Hitler mengira bahwa dalam kekalahan perang, AS tak akan mampu mengalahkan Jerman. Namun yang terjadi selanjutnya membuktikan dia keliru.
6. Salah memilih sekutu
Dalam setiap perang, kita tentu membutuhkan dukungan dari sekutu kita yang akan membantu kita dalam hal sumber daya prajurit, persenjataan dan lain sebagainya. Seperti Prancis dan Inggris yang di-support oleh AS. Di lain pihak, sekutu Jerman adalah Italia, Hungaria dan Rumania yang mana sangat sangat lemah dan tidak bisa memberikan bantuan yang berarti kepada Jerman pada masa itu.
7. Tak memperhitungkan musim dingin ekstrem Rusia
Rusia (dulu Soviet), terkenal dengan ganasnya kondisi cuaca dan iklim yang harus mereka hadapi sepanjang musim dingin. Tetapi Hitler tidak memperhitungkan akan hal ini dan malah membuat kesalahan besar dengan menyerang Rusia di puncak musim dingin. Pasukan Jerman sibuk berperang untuk sekutunya, yakni Italia namun gagal melakukan invasi di Afrika Utara, Yugoslavia, dan Yunani, mereka mengharapkan bantuan dari Jerman.
Invasi terhadap Uni Soviet yang dikenal dengan â??Operation Barbarossaâ? telah tertunda selama 6 bulan dan ketika pasukan Jerman menyerang Rusia, musim dingin Rusia yang ganas telah dimulai. Pasukan Jerman yang masuk wilayah Rusia mengalami kondisi kesehatan yang buruk, kedinginan dipaksa menghadapi pasukan Rusia meski tanpa mengenakan perlengkapan dan pakaian yang memadai dan membawa mereka pada pintu kekalahan fatal pada Perang Dunia II.
8. Menyerang dua garis secara bersamaan
Hitler memulai perang dengan Sekutu dan Tentara Merah pada saat yang bersamaan. Hitler membuat keputusan buruk ketika memutuskan untuk menyerang Rusia sementara pasukannya juga masih berperang untuk mengambil alih Inggris.
Keputusan berperang di dua front ini terbukti menjadikan penyebab utama yang fatal bagi Jerman sementara itu mereka juga tidak memiliki â??resourceâ? yang cukup untuk berperang di kedua front pada saat yang bersamaan. Pada akhirnya mereka terpaksa menelan pil pahit kekalahan di dua front dan berakhirlah kedigjayaan Adolf Hitler. (tom)