Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh bakat yang sudah dimilikinya sejak kecil, atau bisa juga berkat kerja keras. Banyak kisah sukses para pengusaha yang mulai dari nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi bagi kamu. Berikut ini 5 tokoh Indonesia yang sukses berkat kerja keras mereka.
1. Anggun C. Sasmi
Ayah Anggun yang bernama Darto Singo merupakan seniman berdarah Jawa. Ia dikenal disiplin dan cukup keras. Sewaktu mengutarakan keinginannya menjadi penyanyi, ayah Anggun mendidiknya benar-benar total. Bayangkan Anggun harus melatih teknik vokalnya sambil berteriak-teriak dengan tempat bedak tabur di bawah mulutnya. Namun bedak itu tidak boleh terbang ketika Anggun berteriak.
Ketika memutuskan hijrah keluar negeri, jangan dipikir Anggun langsung ternama. Ia justru memulai karir dari nol. Demo rekaman dikirimkan ke berbagai studio di Inggris. Ia juga pergi ke klub-klub untuk memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi. Uang Anggun pun hampir habis karena biaya hidup di Inggris tinggi dan demo rekamannya tidak membuahkan respon positif. Akhirnya ia berpindah ke Perancis karena merasa tidak akan memiliki masa depan di Inggris.
Barulah ketika di Prancis, gayung bersambut. Ia bisa mengangkat namanya di mata dunia, sampai ke Amerika. Berbagai penghargaan di bidang musik diraihnya. Bahkan ia didaulat menjadi juru bicara PBB untuk program pengentasan kemiskinan di seluruh dunia dan duta FAO. Namun Anggun tak sombong. Ia tetap cinta pada Indonesia dan selalu tahu darimana ia berasal.
2. Cinta Laura
Nggak cuma mengandalkan kecantikan, Cinta Laura membuktikan bahwa kerja kerasnya bisa membuatnya dikenal dunia. Meski punya nama tenar, sosok Cinta selalu mengutamakan pendidikan. Ia kemudian meniti bangku kuliah di Columbia University, Amerika dan berhasil lulus cum laude.
Cinta juga membangun bisnis fashion dengan brand yang diambil dari inisial namanya, CLK. Hal ini dilakukannya dari nol, padahal basic Cinta Laura berasal dari dunia hiburan, yaitu akting. Tidak di Indonesia, fashion line miliknya sudah mendapat copyright di lima negara, yakni Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam.
3. Tex Saverio
Di balik nama Tex Saverio yang mendunia berkat rancangannya untuk Lady Gaga, siapa sangka ia pernah meninggalkan bangku SMA? Meski demikian, keinginannya tersebut bukan karena alasan malas-malasan. Ia sudah sadar betul kalau minatnya ada di dunia desain busana. Maka mendaftarlah ia di Sekolah Mode Bunka, Jakarta dan magang di Studio Phalie.
Karya-karya Tex kini tak hanya digunakan oleh Lady Gaga saja. Sebutlah nama Anggun C. Sasmi, Jennifer Lawrence, dan Kim Kardashian. Karya Tex memang tergolong beda. Ia memang ingin menjadi dirinya sendiri dan tidak mau mengikuti pasar. Baginya, keunikan sebuah karya justru bisa didapat apabila seseorang mampu menjadi dirinya sendiri.
4. Hamzah Izzulhaq
Pemuda kelahiran 1993 ini sudah membuktikan diri sebagai pengusaha muda yang sukses. Sejak kecil, ia sudah terlihat memiliki bakat berbisnis, yakni dengan berjualan kelereng, petasan, hingga koran. Ia juga pernah menjadi tukang parkir dan ojek payung.
Saat tengah mengikuti seminar bisnis pelajar ketika masih duduk di bangku SMA, Hamzah ditawari usaha waralaba bimbingan belajar oleh seorang pemuda yang juga masih muda namun sudah memiliki bimbingan belajar dengan 44 cabang. Dengan bermodal uang Rp 5 juta dan pinjaman Rp 70 juta dari ayahnya, ia membeli salah satu cabang yang kebetulan ditawarkan untuk diambilalih seharga Rp 175 juta. Sisanya yang sebesar Rp100 juta dibayar dengan dicicil dari keuntungan setiap semester.
Usahanya itu semakin berkembang, dan kini Hamzah sudah memiliki 3 lisensi waralaba bimbel dengan jumlah siswa di atas 200 orang setiap semester. Sejak akhir 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia, dengan Hamzah sebagai direktur utamanya.
5. Yasa Singgih
Terlahir dari keluarga biasa-biasa saja, anak kelahiran 1995 ini memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis sejak sangat belia. Sejak berusia 15 tahun, setelah ayahnya terkena serangan jantung dan harus dioperasi, ia mulai mencari uang sendiri dengan menjadi pembawa acara di berbagai acara ulang tahun dan musik.
Selain itu, masih di usia yang sama, ia mulai berbisnis online dengan menjual lampu hias, namun tidak bertahan lama karena persoalan pemasok. Setahun kemudian, di usia 16 tahun, Yasa beralih ke bisnis mode. Sempat jatuh bangun dan diremehkan orang, hingga rugi ratusan juta rupiah dari berbagai bisnis, sebelum akhirnya ia berhasil membangun brand pakaian sendiri dengan mengusung nama Mens Republic.
Selain itu, ia juga mengelola usaha konsultasi manajemen bernama MS Consulting serta kompleks perumahan dalam bentuk kavling tanah di Bogor.
Deretan nama-nama tersebut mengajarkan kepada kita bahwa sukses harus melalui proses. Proses itu sendiri melibatkan banyaknya prihatin dan ilmu yang kamu dapat. Kalau kamu tekun, yakinlah kamu bisa sebesar mereka. (tom)