Tsunami telah menjadi momok bencana yang paling menakutkan saat ini. Tahun lalu, Jepang di hantam tsunami setinggi lebih dari 20 meter. Akibatnya, pemukiman habis dilalap air dan ribuan korban jiwa berjatuhan. Selain itu, reaktor nuklir pecah akibat terkena guncangan gempa, hingga membuat warga sekitar keracunan gas.
Lusa kemarin, (11/4), Aceh diguncang gempa berkekuatan 8,5 Ritcher. Menurut beberapa sumber, sekitar 6 orang tewas dan ratusan warga panik saat kejadian. Khawatir akan ada gempa susulan dan tsunami, pemerintah berupaya untuk membuat tempat evakuasi warga.
Berbicara mengenai tsunami, ada baiknya kita mengenal lebih jauh apa itu tsunami. Tsunami, berasal dari bahasa jepangyang berarti, tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara bahasa berarti “ombak besar di pelabuhan. Tsunami dalam arti lengkapnya adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Tsunami adalah bencana yang luar biasa, yaitu bencana yang sebenarnya bukanlah secara tiba-tiba, melainkan ada penyebabnya. Tidak masalah tsunami itu datang,asalkan tidak membawa korban jiwa yang banyak. Tsunami yang menghasikan ratusan bahkan ribuan nyawa penyebab salah satunya adalah kurang persiapan dini untuk menghalangi tsunami, persiapan-persiapa yang dimaksud adalah tidak merusak ekosistem yang ada pada atau sekitar laut. Apabila ekosistem tidak dipelihara dengan baik, maka tentu saja jika tsunami datang akan dapat menghabiskan jiwa lagi.
Kita sebagai penghuni bumi, sudah sewajibnya untuk segera bertindak melakukan sesuatu guna mencegah datangnya tsunami. Apa yang harus kita lakukan? yaitu memelihara ekosistem yang sangat penting. Disini ada beberapa ekosistem yang berupa pepohonan yang mempunyai kekuatan untuk menghalangi tsunami, minimal tidak sampai menghancurkan banyak bangunan dan membunuh korban jiwa. Pohon apa saja yang dapat menghalangi tsunami?
1. Pohon Kelapa
Pohon kelapa selain dapat dijadikan sebagai minuman atau bahan makanan lain yang menyehatkan juga bisa berfungsi sebagai penopang yang kuat. Pohon kelapa adalah salah satu pojon yang kuat, karena mempunyai akar yang baik, pohon kelapa ini juga dapat menjadi penghalang tsunami bila datang. Namun sayangnya, pohon kelapa dipinggir pantai kurang mendapatkan perhatian, sehingga ketika sudah diambil manfaatnya, dibiarkan begitu saja Oleh karena itu, menanam pohon kelapa sebanyak-banyaknya, adalah salah satu alternatif untuk bisa menghalangi air besar kedaratan.
2. Pohon Mangrove/bakau
Pohon Mangrove adalah pohon yang sangat penting sekali sebagai pohon pelindung, sudah sepatutnya kita semua untuk selalu menanam pohon ini sebanyak-banyaknya, tepatnya digaris tepi lautan. Dan apabila dilautan tiada pohon ini, maka sudah dipastikan akan lebih banyak ombak besar yang masuk kedaratan.
3. Pohon Casuarina
Adalah pohon yang mirip dengan pohon cemara dan pohon kelapa. Pohon ini juga mempunyai peranan penting sebagai pohon pelindung untuk menghalangi bencana tsunami datang.
4. Ekosistem Laut
Dan yang terpenting juga adalah menjaga benar ekosistem dalam lautan, seperti tanaman dalam laut, terumbu karang dan ikan-ikan. Seringnya manusia yang mengambil ekosistem laut ini, dapat membahayakan alam itu sendiri, hendaklah ekosistem ini dijaga benar untuk meminimalisir bencana, khususnya tsunami. Ekosistem laut adalah penyeimbang alam, jika ekosistem ini tidak ada dan tidak dilestarikan, sudah pasti alam tidak akan seimbang sehingga dapat menimbulkan bencana yang besar.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan tentang 4 pohon penghalang tsunami, semoga bermanfaat dan bisa menyadarkan kita akan pentingnya tumbuh-tumbuhan bagi manusia, sehingga kita tidak menghancurkan ekosistem dengan seenaknya, tetap lesatrikan alam, untuk mencegah bencana. Salam.(rei)