Era sekarang ini, investasi bukan merupakan hal asing lagi. Pasalnya, sudah banyak sekali masyarakat yang mulai melakukan investasi, terutama saham. Namun, sebagian besar dari mereka hanya mengikuti orang lain atau teman saja, tanpa mengetahui apa itu investasi sebenarnya. Sebelum memulai, Anda wajib memahami perihal risiko investasi saham.
Terlebih lagi, bagi mereka yang masih pemula dan baru pertama kali terjun ke dunia investasi. Wajib hukumnya untuk mengetahui dan memahami terkait risiko investasi yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Investasi memang akan memberikan keuntungan, jika dijalankan dengan baik.
Namun, tak menutup kemungkinan Anda akan mengalami kerugian besar jika tidak paham terkait risikonya. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan diberikan beberapa penjelasan terkait risiko investasi saham yang perlu Anda ketahui.
Simak pembahasan berikut dengan baik, ya. Jangan sampai ketinggalan!
Apa Itu Investasi Saham?
Sebelum mulai berinvestasi, Anda harus memahami apa itu investasi saham yang sebenarnya. Jangan sampai salah memaknai arti dari istilah tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saham merupakan sebuah surat bukti kepemilikan modal perseroan terbatas yang memberikan hak atas dividen dan lainnya sesuai dengan modal yang disetorkan.
Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha kepada perusahaan maupun perseroan terbatas.
Singkatnya, investasi saham merupakan sebuah penanaman modal dengan menyertakan sejumlah dana oleh seseorang atau badan usaha. Melalui instrumen ini, investor, sebutan dari orang yang berinvestasi akan mempunyai klaim atas aset maupun penghasilan perusahaan.
Dengan kata lain, apabila Anda memutuskan untuk membeli saham di sebuah perusahaan, maka otomatis akan mendapatkan sebagian dari kepemilikan perusahaan sesuai dengan modal yang diberikan. Meski begitu, berinvestasi saham tidaklah semulus yang dibayangkan. Anda harus siap ketika melihat perdagangan saham yang selalu mengalami fluktuasi atau naik turun.
Kondisi tersebut sangat wajar terjadi dan bahkan tidak bisa diprediksi. Alasannya, disebabkan oleh permintaan dan penawaran saham dan faktor lain yang mungkin berkaitan. Namun, investasi saham memang akan memberikan banyak keuntungan apabila dijalankan dengan baik dan benar.
BACA JUGA: 9 Jenis Investasi Terbaik Tahun 2023 yang Dijamin Dapatkan Banyak Cuan
Tujuan Investasi Saham
Bagaimana? Apakah sudah mengetahui dan memahami apa itu investasi saham? Tentu, dari penjelasan di atas Anda akan lebih paham.
Namun, sebelum mulai berinvestasi, Anda juga harus menentukan apa tujuan dari melakukan investasi tersebut. Hal ini supaya Anda benar-benar melakukan investasi saham dengan baik dan benar, sehingga tujuannya tercapai.
Misalnya, Anda memutuskan melakukan investasi saham sebagai persiapan pendidikan anak di masa mendatang atau yang lainnya. Nah, jika sudah seperti ini akan menjadi lebih mudah ketika berinvestasi karena tujuan sudah jelas.
Perlu dipahami, bahwa setiap individu memiliki tujuan investasi yang berbeda. Mereka akan melakukan investasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Maka dari itu, pastikan Anda juga sudah menentukan tujuan investasi saham.
Adapun beberapa tujuan investasi saham yang biasa dilakukan, yakni sebagai berikut:
1. Investasi untuk menyiapkan dana pendidikan
2. Sebagai modal untuk mengembangkan usaha
3. Mencari penghasilan jangka panjang
4. Mengembangkan aset pribadi atau perusahaan
5. Menyiapkan dana untuk pernikahan atau tujuan penting di masa depan, dan lain sebagainya.
Keuntungan Investasi Saham
Anda melakukan investasi tidak lepas dari tujuan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dari modal yang sudah dikeluarkan. Mungkin, inilah salah satu alasan kenapa banyak orang yang ingin melakukan investasi. Mereka menginginkan dana yang sudah dikeluarkan untuk berinvestasi akan profit berkali-kali lipat.
Namun, tidak hanya itu saja keuntungan yang bisa didapatkan. Berikut, kami berikan beberapa keuntungan ketika melakukan investasi saham.
1. Diversifikasi investasi
Keuntungan pertama yang bisa didapatkan adalah investasi bisa menjadi diversifikasi portofolio. Diversifikasi dalam portofolio sangat penting karena bisa menghindari risiko besar yang mungkin terjadi. Apabila Anda membeli saham di perusahaan berbeda, maka dapat mengoptimalkan alokasi aset serta diversifikasi investasi.
2. Dividen dan capital gain
Pernah mendengar istilah dividen dan capital gain dalam berinvestasi? Dividen merupakan sebuah keuntungan perusahaan di periode tertentu yang nantinya akan dibagikan kepada setiap pemegang saham berdasarkan jumlah lembar kepemilikan saham dalam bentuk tunai. Sedangkan capital gain dapat diartikan sebagai keuntungan yang didapatkan ketika penjualan aset modal mempunyai harga yang tinggi. Kedua keuntungan ini tidak akan didapatkan ketika berinvestasi emas.
3. Nilai likuiditas tinggi
Berikutnya, investasi saham memiliki keuntungan likuiditas yang tinggi. Likuiditas tinggi berarti pemegang saham bisa dengan mudah untuk membeli dan menjual produk apa saja di bursa saham.
BACA JUGA: 10 Aplikasi Saham Terbaik HP Android 2023
Risiko Investasi Saham
Tidak hanya keuntungan saja yang bisa didapatkan, melainkan risiko investasi saham juga bisa dirasakan oleh para investor. Kondisi perdagangan saham yang sering mengalami fluktuasi harus membuat para investor siap ketika terjadi penurunan. Maka dari itu, bagi Anda yang masih pemula terjun ke dunia investasi saham, sebaiknya pahami perihal risikonya.
1. Capital loss
Ketika keuntungan dari investasi saham akan mendapatkan capital gain atau keuntungan modal, maka risiko berupa capital loss. Capital loss sendiri diartikan sebagai kerugian ketika nilai aset investasi berkurang. Dengan kata lain, Anda akan menjual instrumen investasi dengan harga lebih rendah dibandingkan saat membelinya. Tentu, ini akan menjadi sebuah kerugian tersendiri karena tidak akan mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi.
Umumnya, investor akan mulai menjual instrumen investasi dengan harga lebih rendah disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya, sudah kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan karena performa dan kinerjanya buruk selama satu atau beberapa periode. Kemudian, bisa saja mereka terpaksa menjual karena ada kebutuhan yang urgent.
2. Risiko harga komoditas
Perlu diketahui, kemungkinan risiko harga perubahan komoditas bisa mempengaruhi investasi saham. Di mana, perusahaan akan lebih diuntungkan ketika harga komoditas mengalami kenaikan cukup tinggi. Akan tetapi, ketika harga komoditas turun, maka sudah dipastikan perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Maka dari itu, sebelum mulai berinvestasi saham harus sudah memperhatikan risiko yang mungkin terjadi semacam ini. Cobalah dengan menganalisis setiap perusahaan yang ingin dibeli sahamnya. Hal ini bertujuan supaya mengetahui nasib perusahaan di masa mendatang.
3. Tidak akan mendapatkan dividen
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dividen dalam investasi saham merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada setiap pemilik saham sesuai lembar kepemilikannya. Namun, sebenarnya perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan dividen kepada pemegang saham atau investor.
Di mana, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan menjadi tolok ukur apakah memberikan dividen atau tidak kepada investor. Dengan kata lain, Anda bisa saja tidak akan mendapatkan dividen seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pasalnya, terdapat beberapa perusahaan yang sengaja untuk mengembangkan usaha dengan menggunakan uang yang seharusnya sebagai dividen dan dibagikan kepada pemegang saham.
4. Likuiditas saham
Anda harus memahami, bahwa saham perusahaan bisa dikatakan likuid ketika saham tersebut mudah untuk diperjual-belikan di bursa. Namun, ada pula beberapa saham perusahaan yang dikenal dengan istilah โsaham tidurโ. Di mana, saham seperti ini bisa terjadi karena volume transaksi saham tidak banyak diperjual-belikan di bursa karena minat investor terhadap saham rendah.
Risiko investasi saham seperti ini kemungkinan tidak begitu mengkhawatirkan bagi investor jangka panjang. Hal ini dikarenakan, mereka tidak akan menjual saham dalam waktu yang cepat. Akan tetapi, bagi para investor jangka pendek, likuiditas buruk menjadi salah satu masalah utama yang cukup meresahkan. Pasalnya, mereka akan sulit mendapatkan keuntungan karena sahamnya tidak terjual.
5. Suspensi
Risiko saham selanjutnya yang wajib Anda ketahui adalah suspensi. Suspensi merupakan sebuah masa ketika perusahaan akan diberhentikan dari perdagangannya karena beberapa alasan tertentu. Umumnya, terjadi karena volume transaksi yang sudah tidak wajar maupun perusahaan telah melanggar ketentuan laporan keuangan atau aturan dari BEI.
Sebenarnya, risiko suspensi ini memiliki dua sifat, yakni sementara dan juga berkepanjangan. Suspensi sementara mungkin masih sedikit aman dan investor tidak begitu khawatir karena dalam waktu dekat sudah bisa melakukan transaksi lagi. Akan tetapi, jika suspensi yang tidak jelas kapan waktu berakhir akan berubah menjadi risiko besar. Hal ini dikarenakan investor tidak bisa melakukan penjualan saham karena batasan waktu suspensi yang diberikan tidak jelas.
6. Risiko pengembalian uang
Ketika kinerja saham tidak mengalami sebuah gangguan atau performanya baik dalam jangka panjang, tentu Anda berpikir akan mendapatkan keuntungan besar. Meski begitu, tidak ada sebuah jaminan bahwa Anda mendapatkan penghasilan dari saham tersebut. Bahkan, kemungkinan modal yang sudah dikeluarkan bisa saja hilang semua atau 100%. Hal inilah salah satu risiko terbesar dari investasi saham yang perlu Anda ketahui.
Kondisi tersebut terjadi ketika perusahaan bangkrut, sehingga sudah tidak mampu untuk membayar hutang yang sangat besar. Melalui keadaan seperti ini, secara otomatis perusahaan telah mengalami kerugian dan tidak mampu mengembalikan uang dari para pemegang saham.
7. Risiko pasar (systematic risk)
Risiko investasi saham terakhir yang mungkin bisa terjadi adalah risiko pasar atau systematic risk. Risiko pasar merupakan sebuah keadaan yang terjadi dan bisa mempengaruhi keadaan pasar dalam skala besar. Risiko semacam ini kemungkinan tidak bisa dihindari karena berkaitan langsung dengan pasar di skala global.
Misalnya, keadaan ekonomi global yang kuran baik, perubahan kebijakan suatu pemerintah, kondisi politik negara yang sedang kacau, hingga terjadinya perubahan dalam suku bunga. Hal-hal ini menjadi faktor dari risiko pasar yang mungkin berakibat fatal dalam dunia perdagangan saham. Di mana, kondisi seperti itu akan berdampak kepada semua investor, baik pemula hingga profesional sekalipun.
Tips Mengatasi Risiko Investasi Saham
Melakukan investasi saham, memang banyak sekali risiko yang mungkin terjadi dan membuat Anda rugi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa investasi saham memiliki beberapa risiko yang harus diwaspadai, terutama bagi investor pemula. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan diberikan beberapa tips mengatasi risiko investasi saham yang bisa dilakukan.
1. Memahami dan mempelajari fundamental perusahaan
Tips pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memahami dan mempelajari fundamental perusahaan. Mungkin, bagi investor jangka pendek sebuah fundamental tidak begitu penting. Akan tetapi, bagi mereka yang berinvestasi jangka panjang, fundamental perusahaan sangatlah penting. Hal ini dikarenakan, harga di masa yang akan datang akan ditentukan oleh fundamental perusahaan tersebut.
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memahami fundamental perusahaan, antara lain memahami kondisi finansial serta kinerja perusahaan dari laporan tahunan maupun kuartal yang telah diterbitkan. Kemudian, Anda juga bisa melihat informasi dari pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan tersebut untuk melihat kinerjanya.
2. Memahami psikologi trading
Memahami psikologi trading juga cukup penting untuk menghindari risiko investasi saham. Di mana, keputusan untuk menjual atau membeli akan diputuskan oleh para pelaku pasar.
Misalnya, ketika sudah menganalisa saham dan Anda memutuskan untuk membeli karena harga yang cukup baik. Namun, bisa saja Anda ingin harga yang lebih murah, maka harus menunggu harga turun terlebih dahulu. Dengan kata lain, harga saham yang turun akan menjadi keuntungan bagi pembeli saham tersebut.
3. Menggunakan indikator teknikal yang tepat
Tips lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan indikator teknikal yang tepat untuk menganalisis pergerakan harga dari saham tersebut. Ketika jangka pendek, performa investasi ditentukan oleh permintaan dan penawaran sesuai harga yang ada di pasar. Itulah kenapa indikator teknikal sangat diperlukan.
Pasalnya, jika Anda tidak mengetahui pergerakan harga saham dalam jangka pendek, maka risiko untuk melakukan trading jadi lebih besar. Indikator teknikal yang bisa digunakan antara lain, seperti fibonacci, bollinger band, dan moving average.
Penutup
Sebelum mulai berinvestasi, pastikan Anda sudah mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan dunia perdagangan saham. Hal ini bertujuan supaya Anda bisa terhindar dari risiko investasi saham yang mungkin terjadi kedepannya. Dengan begitu, Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan ketika berinvestasi, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat.