Janah
Biasanya, perhiasan kerap dibuat dari bahan-bahan mewah seperti perak, atau tembaga, namun berbeda dengan perhiasan yang satu ini. Baru-baru ini, Kirstin Bunyard selaku seniman sukses meyatukan dua hal yang unik yaitu fashion dan teknik pembedahan menjadi sebuah karya yang menarik namun mengerikan.
Dilansir dari Odditycentral.com, Rabu (18/6/2014), Kristin membuat sebuah aksesoris yang elegan yaitu cincin, kalung, dan gelang yang terbuat dari tulang.
Sebelumnya di tahun 2009, Kirstin pernah membuat sebuah label sendiri yang ia beri nama Ossuaria Jewelry. Label itu pun menjual segala barang fashion yang dibuat oleh tangannya sendiri.
Dalam membuatnya, ia memilih tulang untuk setiap bagian pada aksesorisnya. Menurut Kristin, karyanya kali ini dimaksudkan untuk orang-orang penggila fashion yang eksentrik.
Saat melanjutkan pendidikannya di Universitas, ia memilih jurusan kriminologi. Meski berlatar belakang kriminologi, kecintaannya atas dunia fashion tak dapat dihentikan.
â??Disaat saya berusia 10 tahun, saya tahu saya ingin menjadi seorang perancang busana dimasa depan. Saya ingin membuat sebuah merek fesyen yang mengangkat budaya punk secara elegan. Setiap hari saya membuat sketsa fesyen namun sayangnya saya harus mengambil jurusan berbeda,â? ujar Kristin.
Pasca lulus kuliah, Kristin bekerja paruh waktu sebagai asisten otopsi dalam sebuah rumah sakit. Dalam pekerjaannya, ia mengagumi struktur tulang-tulang.
Ide kreatif pun muncul, ia ingin membuat tulang ini tak hanya ada didalam tubuh saja, melainkan dapat dipamerkan dan digunakan Dari sanalah, ia mencoba menggabungkan antara fashion dan ilmu bedah.
Untungnya, Kristin masih memakai tulang hewan sebagai bahan kalung dan aksesoris tulangnya. Kristin hanya memilih tulang hewan yang mati alami dan bukan karena dibunuh atau penyembelihan. Untuk harga, Kristin membandrol mulai dari USD 100 atau sekitar Rp 1,2 jutaan hingga USD 925 Rp 10 Jutaan. (nha)
