Dewasa ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 16 juta pada remaja berusia 15-19 tahun atau 19 persen dari total kehamilan di seluruh dunia.
Diperkirakan sebanyak 16 remaja putri melahirkan setiap tahunnya. Demi mengurangi angka kelahiran yang terus tumbuh di berbagai negara, para peneliti menciptakan alat kontrasepsi yang diklaim dapat menunda kehamilan hingga 16 tahun.
Mereka mengembangkan chip yang berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Chip itu hanya perlu ditanam di bawah kulit wanita yang akan melepaskan kontrol kelahiran secara hormonal.
Alat bernama Microchip ini diciptakan oleh Lexington Massachusetts. Pihaknya berharap ide mereka soal metode baru pengendalian kelahiran jangka panjang ini bisa diterima baik oleh seluruh masyarakat.
Chip ini memiliki ukuran 20 mm x 7 mm. Alat ini diklaim mampu bertahan selama 16 tahun di bawah kulit wanita. Setiap harinya, chip ini akan merangsang dosis harian sekitar 30 mg levonorgestrel yang saat ini biasa dipakai pada kontrasepsi hormonal atau kontrasepsi darurat.
Meski begitu, chip ini memili sesuatu yang unik didalamnya. Pasalnya, chip ini bisa dimatikan dan dinyalakan sesuai keinginan pasangan pemakainya. Saat pemakainya ingin hamil maka dia tinggal mematikan chip tersebut.
Seseorang bisa kembali menyalakan chip tersebut ketika ingin diperlukan. Alat kontrasepsi canggih ini disebut dapat memberikan dampak positif bagi pengguna obat jangka panjang.
Hal itu dapat menghindari berbagai overdosis karena kesalahan penggunaan obat ataupun bagi pengkonsumsi obat depresi. Saat ini, chip kesehatan berumur panjang tersebut sedang diujicoba.
Kemungkinan besar, uji pra-klinis dari perangkat chip dengan ide serupa akan dimulai pada tahun 2015 dan seterusnya. Benar-benar canggih bukan alat itu. Namun, Anda harus sabar menunggu hingga chip canggih ini bisa digunakan. (nha)