Sebuah desa, baik di Indonesia maupun di negara lain, biasanya menawarkan pemandangan yang berbeda dengan pemandangan di kota. Seperti misalnya masih banyak rumput hijau, atau udaranya yang bersih. Namun ada satu desa yang memiliki keunikannya sendiri dibandingkan desa lain yang ada di dunia. Desa itu bernama Desa Asola-Fatehpur Beri.
Keunikan dari desa yang berada di wilayah utara India tersebut adalah warganya yang kebanyakan memiliki tubuh kekar dan berotot. Sebelumnya, selama ratusan tahun desa Asola dikenal menghidupi warganya dari hasil pertanian. Namun kini mereka sudah berubah dari petani miskin menjadi pria-pria kekar berotot. Kini 90 persen pria warga Asola yang berjumlah 50 ribu jiwa bekerja sebagai bodyguard di klub malam di kota-kota seperti New Delhi.
“Di desa ini sekarang tidak ada satupun laki-laki yang tidak nge-gym,” ucap Vijay Pahelwan, seorang akhada alias kepala pelatih gym kepada India Today seperti dilansir dari Daily Mail, Sabtu (12/7/2014). “Semua pria berolahraga. Mereka sangat memperhatikan tubuhnya. Tidak ada yang minum alkohol dan merokok.”
Sejak masih kecil, pria-pria yang ada di desa tersebut memang dilatih dengan harapan bisa ikut serta dalam Olimpiade. Namun jika gagal maka mereka masih bisa menjadi bodyguard atau tukang pukul. Pegulat muda bernama Keshav Tewar misalnya yang menghabiskan waktu di gym. “Apapun pekerjaan yang akan kudapatkan ketika dewasa, aku akan menjadi tukang pukul,” tutur Keshav. “Tukang pukul di klub malam harus punya tubuh kekar dan aku harus membuatnya tetap fit.”
Tukang pukul memang sudah menjadi pekerjaan yang lazim di desa tersebut. Tred pekerjaan ini diawali 15 tahun lalu ketika ada pemilik klub menawarkan uang sangat besar jika 6 pemuda desa itu mau jadi bodyguard di sebuah pestanya. Sekarang mereka dapat penghasilan USD 25 (sekitar Rp 300 ribu) setiap hari dan bisa terus bekerja asalkan punya tubuh kuat dan tanpa catatan kriminal.
“Orang-orang kerap memandang kami secara salah,” ungkap Vijay. “Mereka pikir kami ini kriminal. Tapi siapa pemuda yang olahraga setiap pagi dan malam yang akan melakukan kejahatan. Malah ini dapat melatih bersikap baik pada orang lain.” (tom)