Don't be Captious

Pria Ini Tewas Usai Ice Bucket Challenge

Ardy Messi
Ardy Messihttp://killingcr.co.cc
Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Ice bucket challenge memang tengah digandrungi semua orang belakangan ini, dari kalangan orang biasa hingga para seleb dunia melakukan aksi menyiram diri dengan es. Namun, apa jadinya jika kegiatan ini menimbulkan korban jiwa?

Seorang pria tewas, usai melakukan Ice bucket challenge. Dikutip dari news.com.au (Selasa, 26/8/2014), seorang pria dari New Zealand bernama Willis Tepania twas usai melakukan tantangan ice bucket challenge. Tepania terkena serangan jantung lima  jam kemudian setelah melakukan tantangan yang kemudian dilanjutkan dengan meminum alkohol.

Tantangan ini biasanya tidak dibarengi dengan meminum alkohol karena pemainnya akan basah kuyup dan kedinginan setelah menerima guyuran air es.

Tante dari Willis Tepania pun mengatakan, Tepania dalam kondisi fisik yang tidak sehat selama bertahun-tahun dan memiliki sedikit masalah dengan minum-minuman keras.

Sebuah permainan yang mirip dengan tantangan ice bucket challenge yakni NekNominate dan Punch4Punch memberikan peringatan terhadap orang yang ingin melakukan tantangan ini agar melakukannya di musim yang tepat dan juga jangan meminum alkohol saat melakukan tantangan ini. Satu kesalahan fatal bisa membuat nyawa melayang, pikirkan resikonyanya sebelum bertindak.

Aksi ice bucket challenge ini merupakan kegiatan amal untuk para penderita penyakit ALS. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) adalah salah satu jenis penyakit yang tergolong dalam penyakit saraf motor  atau Motor Neuron Disease (MND).

ALS adalah penyakit yang disebabkan oleh sel saraf motor yang mengalami penurunan generasi (degenerasi). Padahal sel saraf motor inilah yang berfungsi sebagai pemicu dan pengendali gerak otot pada hampir seluruh tubuh manusia. Belum jelas dan pasti apa yang menyebabkan sel saraf motor mengalami degenerasi. Yang jelas, karena jumlah sel saraf motor yang sehat semakin berkurang karena berangsur rusak atau bahkan mati, maka semakin sedikit pula perintah dari pengatur saraf pusat yang sampai ke otot. Akibatnya penderita ALS tidak menggerakan otot tubuh layaknya manusia normal yang sehat.(dea)

Latest article