Seorang remaja asal Beijing, China, menderita kondisi suatu penyakit langka dimana lehernya memanjang melebihi orang pada umumnya. Fu Wengui yang berusia 15 tahun telah mengalami kondisi ini sejak lama.
Dilansir dari dailymail.co.uk (Kamis, 28/8/2014), saat berusia enam tahun, Wengui diketahui sudah menderita skoliosis. Skoliosis adalah kelaingan pada rangka tubuh yang berupa tulang belakang yang mengalami pelengkungan. Selain itu, Wengui juga memiliki rongga dada yang berbeda dari orang lain.
Kelainan ini biasanya sudah ada sejak lahir dan merupakan kelainan bawaan. Skoliosis muncul karena perkembangan tulang belakang yang tidak normal saat kandungan berada di dalam rahim.
“Skoliosis biasanya muncul pada saat lahir. Kasus Fu Wengui dikenal sebagai skoliosis bawaan,” ujar seorang juru bicara Pelayanan Kesehatan Nasional China.
Kondisi yang dialami Wengui terbilang langka, jika orang normal pada umumnya memiliki tulang leher 7, Wengui justru memiliki tulang 10. Kemudian, jika rata-rata leher manusia normal memiliki panjang sekitar 17,7 sentimeter, Wengui memiliki panjang leher sebesar 25,4 sentimeter.
Akibat kelainan yang dialaminya ini, Wengui mengalami kesusahan saat berjalan. “Kelainan itu menekan tulang lehernya dan membuatnya sulit untuk berjalan,” ujar Fu Genyou yang merupakan ayah dari Fu Wengui. Sang ayah pun menambahkan, orang-orang banyak membicarakannya ketika anaknya sedang berada di luar rumah.
Melihat kondisi yang dialami Wengui, sebuah badan amal yang di Beijing memberi donasi untuk operasi mengurangi panjang leher Fu Wengui. Tak hanya itu, badan amal ini juga menyiapkan seorang dokter dari Rumah Sakit Chaoyang khusus untuk mengobati Fu Wengui. Dokter kini sedang berupaya agar Wengui bisa memiliki leher normal layaknya anak seusianya.
Fu Wengui pun berharap untuk bisa memiliki leher yang normal. Keluarga berharap agar operasi berjalan lancar dan mengurangi penderitaan yang dialami anak tersebut.(dea)
