Di dunia ini, siapa wanita yang tak ingin memiliki rambut yang indah dan sehat. Terlebih, bagi wanita rambut merupakan mahkota terpenting yang harus dirawat dengan baik. Biasanya kaum hawa selalu datang ke salon demi melakukan perawatan untuk rambutnya.
Beragam perawatan rambut pun kini bisa dipilih sesuai keinginan, seperti creambath, catok, rebonding, hingga mewarnai rambut. Namun, di antara itu semua para wanita agaknya harus berhati-hati jika ingin mewarnai rambut. Jangan sampai Anda bernasib apes seperti wanita ini.
Tina Littlewood adalah korban setelah dirinya melakukan perawatan rambut. Awalnya, ia berencana menutupi uban dikepala dengan mewarnai rambutnya. Namun, rambutnya bukan berubah warna, melainkan dia mengalami alergi parah dibagian kepala.
Ironisnya, baru kali ini ia mengalami pengelupasan dan infeksi hingga menimbulkan koreng yang berbau tak sedap. Padahal selama 20 tahun Tina sering melakukan pewarnaan rambut, namun tak ada masalah.
Selain ditumbuhi koreng, mata Tina pun bengkak sehingga ia tidak bisa membuka matanya. “Saat itu benar-benar menakutkan, saya sampai di satu titik di mana saya berpikir saya akan mati,” ujar Tina, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Selasa (2/9/2014)
Sebelum melakukan pewarnaan rambut, Tina terlebih dahulu melakukan tes alergi pada kulitnya. Hasilnya pun menunjukkan tak ada masalah. Akan tetapi, enam minggu setelah pewarnaan, kondisi kulit dahi dan mata Tina malah mengalami alergi. “Saya pikir saya akan buta atau mengalami hal yang lebih parah saat itu,” tutur Tina
Saat diperiksa ke rumah sakit, dokter menjelaskan bahwa kondisi kulit Tina layaknya orang yang terkena luka bakar. Mau tak mau, Tina harus dirawat di rumah sakit. Untungnya, koreng dan bengkak yang selama ini bersarang di bagian kepalanya bisa sembuh.
Atas peristiwa ini, Tina pun kini kapok dan tidak mau lagi mengecat rambutnya. Dia pun memilih berambut putih daripada harus mengalami kejadian naas seperti dulu. (nha)
