Pria bernama Sukino yang selama ini berprofesi sebagai juru kunci Astana Giribangun secara blak-blakan memberi penjelasan terkait misteri makam mantan Presiden Indonesia, Soeharto. Di atas Astana Giribangun berdirilah makam keluarga pecahan dinasti Mataram yang diberi nama Istana Mangadeg.
Konon, kedua makan ini memiliki aura mistis di dalamnya. Makam tersebut kerap dijadikan tempat sakral oleh penduduk setempat. Sukino pun pernah mengalami hal mistis saat menjaga makan itu. “Beberapa kejadian dan fenomena mistis yang saya alami, maupun para penjaga makam lainnya, membuktikan keberadaan makam ini patut diperhitungkan,” ujar Sukirno, seperti dilansir Merdeka, Kamis (4/9/2014)
Sukirno mengatakan, sejumlah peristiwa mistis terjadi menjelang penggalian makam Soeharto. Suasana pemakaman Soeharto saat itu menjadi redup alias tak ada awan, yang disertai dengan hembusan angin. “Saat itu suasananya sangat tenang, seolah-olah bumi ini menyambut kedatangan jasad pak Soeharto,” katanya.
Sukirno pun menceritakan, beberapa bulan sebelum kematian Soeharto, terjadi longsor mendadak di bawah Perbukitan Astana Giribangun, ketika cuaca normal. Atas peristiwa tersebut Sukirno berkeyakinan, bahwa Allah melalui arwah para leluhur raja Mangkunegaran datang dan melindungi. Sukirno pun yakin arwah leluhur bagi orang Jawa masih bersemayam dan jika dalam situasi darurat akan muncul.
Sukirno menjelaskan, sebelum dimakamkan pada Minggu Wage, 27 Januari 2008 pukul 15.30 WIB, keluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi. Ini adalah upacara yang dilakukan dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan agar penggalian dapat berjalan lancar dan selamat.
“Saat itu pada penancapan yang pertama dan kedua, tidak terjadi apa apa. Namun, saat penancapan ketiga ada kejadian yang membuat merinding bulu kuduk. Tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan, sangat keras bergema di atas kepala kami,” tandas Sukirno.
Mendengar suara aneh itu, para penggali makam menganggapnya sebagai suara gaib. Mereka beranggapan bumi telah menerima kedatangan jasad Soeharto. “Saat itu banyak orang, bahkan pejabat yang datang. Semua terdiam, terpaku dan bingung. Kata pak Begug, bumi telah mengisyaratkan penerimaan terhadap jenazah pak Soeharto,” urai Sukirno.
Tak hanya dirinya dan para penggali makam saja yang mengalami peristiwa mistis di Astana Giribangun, sejumlah peziarah maupun warga sekitar selalu mengalami hal serupa.
“Kejadian-kejadian aneh juga sering dialami peziarah. Tak hanya malam hari, siang pun bisa terjadi. Bagi kami, saat berkunjung ke sini hendaklah membersihkan pikiran kita dulu. Jangan meminta pada jazad pak Soeharto atau semua yang sudah meninggal, tapi berdoalah pada Allah SWT,” tutup Sukirno. (nha)