3 Negara Ini Ternyata Gunakan Bahasa Jawa

Hutomo Dwi

Bahasa jawa merupakan salah satu bahasa adat yang digunakan oleh suku Jawa yang tinggal di pulau Jawa, Indonesia. Uniknya, bahasa adat yang satu ini ternyata juga digunakan oleh beberapa negara asing sebagai bahasa sehari-hari. Negara apa saja itu? Berikut 3 negaranya seperti dilansir dari Segi Empat, Senin (5/10/2014).

1. Republik Suriname

Bendera Republik Suriname
Bendera Republik Suriname

Salah satu negara yang menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari-hari adalah Republik Suriname. Negara yang dulunya bernama Guyana Belanda ini merupakan sebuah negara kecil yang terletak di Amerika Selatan. Negara yang berbatasan langsung dengan Brasil di bagian selatan ini dihuni oleh 75.000 orang Jawa yang dulunya dibawa langsung oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda pada rentang tahun 1890 sampai 1939. Sehingga tidak heran kalau ada penduduknya yang bisa berbahasa Jawa, karena mereka merupakan keturunan orang Jawa.

2. Malaysia

Bendera Malaysia
Bendera Malaysia

Selain Suriname, ada lagi negara asing yang juga menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa sehari-hari. Negara tersebut adalah Malaysia. Nenek moyang orang Malaysia datang ke negeri tersebut pada sekitar tahun 1900an lantaran terjebak tekanan ekonomi yang besar. Setelah menghuni Malaysia, orang-orang Jawa yang tinggal di Malaysia masih menggunakan adat dan budaya Jawa namun telah dianggap sebagai orang Melayu pribumi yang telah sesuai dengan undang-undang kependudukan yang telah diberlakukan di Malaysia. Sayangnya, generasi muda sudah banyak yang melupakan kebudayaan Jawa, bahkan merasa malu mengakui bahwa mereka merupakan keturunan Jawa.

3. Belanda

Bendera Belanda
Bendera Belanda

Jika dilihat sekilas, maka tak heran apabila masyarakat Belanda dapat berbicara bahasa Jawa, sebab bangsa ini dulunya pernah menjajah bangsa Indonesia hingga 350 tahun lamanya. Saat menjajah Indonesia, Belanda menjadikan orang Jawa sebagai budak dan mereka mengirim budak-budak tersebut ke negeri mereka. Kehadiran sentuhan Jawa di sana lambat laun menggelitik hati masyarakat asli Belanda untuk mendalami bahasa atau kesusastraan Jawa. Bahkan, sebuah perguruan tinggi bernama Universiteit Leiden yang didirikan oleh Pangeran Willem van Oranje pada tahun 1575 silam di Belanda ini telah menjadi tempat bagi 17 ribu orang mahasiswa untuk menimba ilmu sastra Jawa. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.