Aneh, Bocah Ini Tidak Pernah Lapar Selama Satu Tahun

Manusia tidak bisa hidup tanpa makan dan minum, karena jika tidak diberi makan, maka manusia akan merasa lapar. Begitu juga jika tidak diberi minum, maka manusia akan merasa haus. Namun hal demikian tampaknya tidak berlaku pada bocah yang satu ini.

Landon Jones mengalami kondisi yang rasanya mustahil terjadi. Ia mengaku tidak merasakan lapar dan haus sejak 14 Oktober 2013 lalu. Kejadian tersebut bermula ketika suatu malam Landon memakan pizza dan es krim.

Keesokan harinya, anak yang awalnya periang ini seketika menjadi sakit dan mengaku sering pusing. Landon kehilangan nafsu makan dan menyebabkan berat badannya turun dari 47 kg menjadi 30 kg. Landon terus kehilangan 907 gr tiap minggunya. Meskipun orang tuanya selalu menyuruh dan menyemangatinya, remaja berusia 12 tahun ini tak pernah makan lebih dari satu gigitan sandwich.

Kondisi itu pun membuat Landon menjadi lemah dan lesu. Dia hanya menghadiri 65 hari sekolah dalam setahun dan lebih memilih untuk berbaring di sofa rumahnya. Orangtua Landon mengatakan bahwa sudah berbulan-bulan puteranya tak pernah berolahraga dan hanya menonton teman-temannya bermain dari pinggir lapangan.

“Dulu Landon sering tertawa, dia juga ceria dan energik. Landon biasanya rajin mengendarai sepedanya pergi ke taman,” ujar ayah Landon, Michael, seperti dilansir dari Oddity Central, Minggu (2/11/2014). “Kemudian saat terbangun pada 14 Oktober tahun lalu, dia menghentikan semua kegiatannya itu.”

Ayah Landon lalu membawa puteranya itu ke dokter. Meski telah menerima obat antibiotik dari dokter anak di Iowa, Landon sama sekali tidak ada perubahan. Ia akhirnya dibawa ke dokter di kota-kota lain, namun tidak satupun yang dapat memberikan jawaban.

Seorang ahli saraf di Mayo Clinic bernama Dr. Marc Patterson, mengatakan kasus Landon mungkin satu-satunya yang ada di dunia. Para ahli menduga bahwa Landon mengalami kesalahan fungsi hipotalamus yang menyebabkan berkurangnya kemampuan otak untuk mengatur rasa lapar, haus, mengukur suhu tubuh, tekanan darah dan siklus tidur. Sayangnya, belum ada cukup bukti untuk dugaan dokter tersebut.

Michael juga menduga kondisi anaknya mungkin disebabkan proses penyembuhan yang diterima Landon setelah terserang epilepsi 3 tahun lalu. Saat berusia 9 tahun, Landon diberi obat Depakote yang umumnya digunakan untuk mengobati kejang. Dokter masih ragu apakah ini merupakan efek jangka panjang yang disebabkan oleh obat tersebut. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

STORY: Ibu Perkasa Tetap Semangat Rawat Anak Meski Stroke

Menengok Keindahan Pohon Pink di Flores