Tiongkok Punya ‘Kerajaan’ untuk Orang Mini

Hutomo Dwi

Orang mini, atau sering disebut orang kerdil, memang sering dilihat sebelah mata karena tidak berpenampilan layaknya orang normal lainnya. Meski demikian, siapa sangka kalau mereka memiliki ‘kerajaan’?

Selamat datang di taman hiburan bernama The Kingdom of the Little People atau Kerajaan Rakyat Kecil di Tiongkok. Di sana, deretan ‘ksatria’ berjubah hitam yang bersenjatakan pedang plastik berdiri di dekat gerbang. Penari-penari dengan kostum warna-warni pun tersenyum dan melambai kepada sekitar 50 pengunjung yang baru saja tiba.

Ternyata ‘kerajaan’ mereka itu berupa taman bermain, bukan kerajaan sungguhan. Taman hiburan yang terletak di dekat Kota Kunming, Provinsi Yunnan tersebut didirikan pada tahun 2009 lalu untuk menampung orang-orang mini yang kerap menerima hinaan dan dikucilkan.

Seluruh orang kerdil yang ada di sini direkrut untuk menjadi karyawan, dan dibagi-bagi menurut keahlian mereka masing-masing. Mereka yang tidak bisa berdansa atau menampilkan atraksi diberikan pekerjaan sebagai petugas keamanan, pembuat kerajinan tangan, juru masak, atau petugas kebersihan.

Dilansir dari BBC, Rabu (15/4/2015), walau berupa taman bermain, sistem yang digunakan tetap seperti kerajaan sungguhan, dimana para karyawan membentuk parlemen dan memilih pemimpin mereka sendiri.

Layaknya kerajaan sungguhan, orang-orang mini tersebut tinggal di sebuah rumah di daerah perbukitan, yang dibuat menyerupai jamur raksasa agar mirip cerita dongeng. Tentu saja rumah jamur itu bukan tempat tinggal mereka sebenarnya, karena saat taman hiburan ditutup, mereka kemudian menetap di asrama tidak jauh dari lokasi tersebut. Mereka hanya tinggal di rumah jamur saat bekerja menghibur pengunjung.

Para karyawan yang bekerja di sana mengaku senang bisa bekerja di taman bermain tersebut, karena mereka bisa terbebas dari hinaan yang biasa mereka terima. Selain itu, mereka juga dipekerjakan dengan baik oleh pemilik taman bermain, tidak seperti perlakuan buruh kebanyakan di Tiongkok. Salah satunya adalah Xiao Xiao, yang merasa bahagia bekerja di sana karena dia bisa bertemu dengan pasangannya.

Selain Xiao Xiao, ada juga karyawan lain yang sebelumnya pernah bekerja dengan berbagai profesi, namun mereka kemudian meninggalkan pekerjaan mereka dan bekerja di ‘kerajaan’ itu, karena mereka bisa bertemu dengan orang lain yang juga senasib dengan mereka.

Kini mereka tak perlu lagi berkecil hati dan bisa merasakan hidup normal layaknya orang yang berpostur tubuh normal lainnya. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.