Sejarah Celana Jeans Bermula dari Pertambangan

Pada masa kini, hampir semua anak muda di Indonesia mengenakan celana jeans untuk bepergian. Namun tahukah kamu asal-usul celana jeans itu sendiri?

Celana jeans dulunya adalah celana yang hanya dipakai oleh para pekerja tambang di Amerika Serikat, dan menunjukkan status pemakainya, sehingga disebut pernah mendapat julukan “celana kelas pekerja”.

Dilansir dari blog Labsky2012, Kamis (7/5/2015), kisah pembuatan celana jeans dimulai dari seseorang yang bernama Levi Strauss, pemuda berumur 20 tahun yang berasal dari Bavaria (Jerman), Eropa. Strauss berangkat ke San Fancisco pada tahun 1847 dengan bermodal beberapa potong tekstil yang akan dijual ke Barat. Pada saat itu di Amerika Serikat sedang demam tambang emas, dan Strauss mencoba peruntungannya dengan menjual tekstilnya kepada para penambang emas. Strauss berhasil menjual seluruh barangnya kecuali tenda-tenda yang terbuat dari kanvas.

Levi Strauss (Labsky2012 Blogspot)
Levi Strauss (Labsky2012 Blogspot)

Kemudian dari sisa potongan kanvas tersebut, Strauss membuat beberapa potong celana untuk kemudian dijual kembali kepada para pekerja tambang. Dan ternyata para pekerja tambang tersebut menyukai celana kanvas buatan Strauss. Hal ini dikarenakan celana kanvas tahan lama, tidak mudah rusak ataupun sobek. Karena celana kanvas buatan Strauss laku keras, ia mulai berimprovisasi dengan menggunakan bahan yang lain yang ia pesan dari Genoa, Italia. Para pemintal di Genoa menyebut bahan yang ia pesan tersebut dengan nama â??genesâ? dan oleh Strauss diubah menjadi â?? bluejeansâ? setelah ia mencelupnya dengan warna indigo.

Dari sinilah Strauss mulai memproduksi calana jeans dalam jumlah yang banyak, dan para penambang pun ketagihan dengan celana buatan Strauss hingga muncul istilah â??those pants of Leviâ??sâ? (celana si Levi). Setelah itu tercetuslah merk dagang bernama â??Leviâ??sâ?, yang merupakan merk dagang celana jeans pertama di dunia.

Dalam waktu singkat celana Leviâ??s menjadi celana resmi para penambang, dan celana ini kian populer di kalangan pekerja tambang, sehingga akhirnya menjadi simbol status ekonomi yang diasosiasikan dengan celana kelas pekerja. Pada tahun 1920, Leviâ??s Waist Overalls menjadi produk celana kerja yang paling laku di bagian Selatan Amerika, dan walau sekarang bahannya sudah digantikan dengan denim namun banyak orang masih menyebutnya sebagai celana jeans.

Penggunaan jeans semakin meluas pada masa perang dunia, dimana para serdadu Amerika Serikat kala itu mengenakannya sebagai seragam selagi tidak bertugas. Dan setelah perang dunia lebih tepatnya pada tahun 1950-an celana jeans mendadak menjadi �must have item� di kalangan anak muda Amerika Serikat. Hal ini dipicu karena penampilan artis James Dean yang terlihat keren dengan jeansnya dan menciptakan tren baru di kalangan anak muda. Tren kembali bergulir pada tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala hippy menciptakan kreasi baru. Gadis-gadis hippy suka mengenakan jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat.

Saat ini jeans telah menjadi bagian dari kehidupan kita, dan tidak hanya dimonopoli oleh kalangan pekerja tambang seperti pada zaman dahulu. Kini jeans telah benar-benar dapat masuk ke seluruh kalangan masyarakat tanpa memadang statusnya. Dan secara tidak langsung Levi Strauss telah menciptakan sejarah pada peradaban manusia, yakni menciptakan sebuah trend mode yang mampu diterima oleh semua kalangan. Tidak salah jika Levi Strauss menjadi sebuah legenda yang akan selalu diingat di dunia fashion. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Main Drum Secara Virtual dengan Stik Ini

Pernah Sekolah, Pasti Tahu Hubungan Benda-benda Ini