Bila makan di luar rumah, sudah jelas peraturannya sehabis makan kemudian bayar sesuai harga makanannya. Namun ada yang beda di Bogor, karena sehabis makan ketoprak, kamu bisa bayar seikhlasnya. Kok bisa?
Apa yang dilakukan Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra mengundang decak kagum. Dia menggandeng seorang pedagang ketoprak yang biasa mangkal di Depan Lembaga KPM di ruko 6 Jalan Laladon, Ciomas, Bogor, Jawa Barat, untuk menerapkan metode pembayaran seikhlasnya kepada sang pembeli.
Konsep gagasan metode pembayaran seikhlasnya itu sebenarnya sudah dilakukan di lembaga pendidikan KPM. Namun ada misi kemanusiaan yang menjadi tujuannya hingga ia menyasar pada bidang kuliner.
“Saya punya ide untuk menerapkan metode pembayaran seikhlasnya bukan di lembaga pendidikan, melainkan di sektor bisnis (kuliner),” ujarnya seperti dikutip dari Liputan6com, Senin (18/5/2015).
Tujuan dari penerapan metode pembayaran tersebut menurut Ridwan bukanlah untuk bisnis, melainkan ada tujuan lain. “Misi utama saya sebenarnya bukan bisnis tapi ingin menyebarkan metode pembayaran seikhlasnya. Jadi konsep ini diterapkan kepada pedagang ketoprak dengan memborong dagangan yang dijajakan, saya jual lagi dengan metode pembayaran seikhlasnya,” tutur dia.
Konsep ini sudah ia terapkan sejak sebulan lalu. Dia mengakui, aksi yang dilakukan pada tiap Sabtu ini memang akan merugi. Namun di sisi lain ada edukasi bagi yang ingin menikmati makanannya. “Makan harus diawali dengan berdoa, makan jangan sembari bercanda, musti berprilaku yang baik saat makan. Selain itu, jangan merokok saat makan,” urai Ridwan.
Ridwan menyatakan rencana konsep metode pembayaran seikhlasnya ini tidak hanya diterapkan sekali seminggu, tetapi akan diupayakan untuk berlaku pada setiap hari. “Dan tidak hanya makanan ketoprak saja, namun berbagai jenis makanan lainnya. Dan saya merasa pedagang diuntungkan, tidak perlu berkeliling menjajakan dagangannya, selain itu lebih cepat habis,” ujarnya.
Sementara seorang pelanggan, Nevi menganggap penerapan metode pembayaran seikhlasnya mungkin bagi penjual sedikit negatif, yaitu laba akan berkurang. Namun di sini ada sisi positifnya bagi para pelanggan, yakni menanamkan keikhlasan. “Kadang kita sendiri merasa bingung ketika akan membayarnya, meski begitu besar dan kecil kita membayarnya, ada rasa ikhlas,” pungkas Nevi.