Jauh sebelum negara lain menemukan teknologi canggih seperti sekarang ini, Indonesia telah lebih dulu menemukan teknologi yang maju di zamannya. Teknologi itu merupakan warisan nenek moyang kita agar bisa digunakan dengan baik untuk masa-masa mendatang. Ada apa saja? Berikut teknologi menakjubkan warisan nenek moyang Indonesia, seperti dilansir dari Lihatcoid, Senin (13/7/2015).
1. Candi Borobudur
Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Candi Borobudur yang demikian berat namun dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya. Tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Candi Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit. Candi ini merupakan bukti kalau pada zaman dahulu nenek moyang kita sudah mengenal teknologi arsitektur.
2. Kapal Jung Jawa
Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kata ‘Jung’ digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14. Mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur, yaitu seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku. Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis.
3. Keris
Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau. Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurnian besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya. Pemilihan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita.
4. Benteng Keraton Buton
Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, yaitu terbuat dari batu kapur. Letaknya yang berada pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.
5. Si Gale-gale
Sebelum Jepang menciptakan robot seperti sekarang ini, Indonesia sudah lebih dulu menciptakan robot tradisional dengan nama Si Gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan â??tangannyaâ? sebagai mana layaknya orang menari. Boneka ini merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana.
6. Pengindelan Danau Tasikardi
Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke16-17 Kesultanan Banten telah membangun bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan. Proses penjernihannya pun tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas. Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai. Bahkan untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.
7. Karinding
Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang desibel rendah yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian. Kecanggihan Karinding merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara.
8. Rumah Gadang
Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter. Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan. Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi. Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya.
9. Tempe
Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia, karena tempe sudah dikenal di seluruh dunia sekarang ini.
10. Pranata Mangsa
Dalam masyarakat Jawa dikenal Pranata Mangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit. Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, Tiongkok, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju. (tom)