5 Tradisi Unik Sambut 17 Agustus

Dalam hitungan hari, negara kita akan mencapai usianya yang ke-70. Biasanya 1 minggu sebelum HUT RI, orang-orang sudah mempersiapkan perayaan seperti apa yang akan dilakukan di daerah tempat tinggal mereka, seperti misalnya mengadakan perlombaan. Namun, untuk beberapa daerah di Indonesia, ada yang memiliki tradisi unik dalam menyambut 17 Agustus. Berikut 5 tradisi unik untuk menyambut 17 Agustus, seperti dilansir dari Jalansanasinicom, Jumat (14/8/2015).

1. Lomba Dayung, Banjarmasin

Lomba Dayung (Jalansanasini)
Lomba Dayung (Jalansanasini)

Bagi masyarakat Banjarmasin, Kalimantan Selatan, merayakan kemerdekaan belum terasa lengkap kalau belum ada lomba dayung. Lomba yang selalu diadakan bertepatan dengan HUT RI ini diikuti ratusan peserta yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Lomba dayung biasa diselenggarakan di Sungai Marta Pura. Cara perlombaannya, peserta harus menempuh jarak 500 meter dimana satu perahu diisi oleh 10 orang. Selain memperebutkan hadiah uang tunai, peserta yang menang juga akan memperoleh piala bergilir dari gubernur Kalimantan Selatan.

2. Pacu Kude, Aceh

Pacu Kude (Jalansanasini)
Pacu Kude (Jalansanasini)

Tradisi yang berasal dari Aceh Tengah ini sebenarnya merupakan lomba balap kuda. Namun yang membuatnya unik adalah setiap joki tidak ada yang memakai pelana dan hanya diperuntukan bagi mereka yang berusia 12-20 tahun. Setiap acara pacuan kuda tersebut diadakan, ratusan penonton pun pasti akan rela mengantri dan berdesak-desakan demi menyaksikan perlombaan ini.

3. Lomba sampan Layar, Batam

Lomba Sampan Layar (Jalansanasini)
Lomba Sampan Layar (Jalansanasini)

Jika Banjarmasin ada lomba dayung, maka di Batam ada lomba sampan layar. Setiap tahun, lomba ini selalu hadir untuk semakin memeriahkan HUT RI. Lomba sampan layar sendiri sudah ada sejak tahun 1959 dan tetap eksis hingga sekarang. Setiap acara ini digelar, ribuan penonton akan berbondong-bondong datang kemudian memadati daerah tepi laut hingga pelataran pelabuhan yang ada di daerah Belakang Padang (sebuah kecamatan di Kota Batam).

4. Lari Obor Estafet, Semarang

Lari obor estafet (Jalansanasini)
Lari obor estafet (Jalansanasini)

Lari obor estafet merupakan tradisi yang selalu dilakukan oleh warga Semarang untuk merayakan hari kemerdekaan. Lomba lari ini sudah dilakukan selama 32 tahun dan tetap rutin diselenggarakan sebagai tradisi tujuh belasan. Tradisi ini dilakukan dengan didasari oleh filosofi, bahwa obor merupakan simbol semangat para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Lari obor estafet bisa kamu saksikan pada malam hari di tanggal 17 Agustus.

5. Baritan, Malang

Baritan (Jalansanasini)
Baritan (Jalansanasini)

Tradisi Baritan ini dilaksanakan pada hari sebelum tanggal 17 Agustus. Tradisi ini diisi dengan sambutan dari berbagai pihak, penyampaian pesan-pesan moral perjuangan dan kemerdekaan, serta ditutup dengan baritan. Baritan adalah kegiatan makan bersama sambil duduk lesehan menghadap tumpeng yang berisi nasi dan aneka lauk sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.