Ini Penjelasan Ilmiah Mimpi Jatuh dari Ketinggian

Kamu mungkin pernah mengalami mimpi jatuh dari ketinggian. Biasanya, sesaat setelah kamu jatuh, kamu akan langsung terbangun dari mimpi kamu. Mimpi terjatuh dari ketinggian atau terpeleset ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah. Seorang pakar tidur dari The London Clinic, Profesor Gaby Badre, menjelaskan analisanya.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (22/4/2016), Prof. Gaby menjelaskan tahap-tahap manusia saat tertidur. Umumnya manusia akan masuk tahap relaksasi beberapa saat setelah memejamkan mata. Setelah 45 hingga 60 menit gerakan mata cepat atau â??rapid eye movementâ? (REM) pun dimulai.

Tidur (Bisnis)
Tidur (Bisnis)

Saat itu adalah saat di mana kamu mengalami mimpi, dan pada tahap ini, otot akan menjadi lumpuh (itu sebabnya kita tidak akan bergerak secara fisik saat bermimpi seperti berteriak). Namun, dalam keadaan stres, terlalu lelah atau jam tidur tidak teratur dapat mengganggu siklus tidur tersebut, membuat kamu masuk ke kondisi REM lebih cepat dari pada biasanya dan lebih awal dari apa yang sudah dipersiapkan tubuh.

Itulah sebabnya, kamu mengalami gambaran yang jelas dan bermimpi tapi karena otot-otot belum sepenuhnya rileks, kamu akan berkedut dan menghentak seolah-olah sedang bergerak, atau dalam hal ini merasakan sensasi seperti terjatuh dari ketinggian. Kontraksi tiba-tiba itu disebut â??hypnic myocloniaâ?. Namun, para peneliti masih belum bisa menemukan kenapa orang mimpi jatuh dari ketinggian saat mengalami kontraksi ini.

â??Orang-orang khawatir tentang hal ini, tapi sebenarnya ini normal kok,â? kata Profesor Gaby. â??Yang paling baik dilakukan adalah mengadopsi pola tidur teratur,â? lanjutnya.

Ilustrasi mimpi (Merdeka)
Ilustrasi mimpi (Merdeka)

Lalu mengapa kita cuma ingat beberapa mimpi saja? Konsultan ahli saraf Dr Kirstie Anderson mengungkapkan bahwa kita cenderung mengingat mimpi-mimpi jika tidur terganggu. Saat kita tertidur, kita bergerak dari tahap tidur non-mimpi ke tidur dengan mimpi dalam satu set siklus-setiap siklus penuh berdurasi sekitar 90 menit.

Dalam paruh pertama malam, kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk tertidur pulas, tidur tanpa mimpi. Paruh malam kedua, kita akan mengalami tahap tidur REM. Kamu nyaris mendekati kesadaran pada tahap tidur REM dan jika kamu bangun selama tahap ini maka kamu akan mengingat mimpi dengan baik.

â??Otak Anda sangat aktif selama tahap tidur REM-seaktif saat Anda bangun. Apa yang membuat mimpi semakin bisa diingat adalah jika hal itu berkaitan dengan emosi kuat, itulah sebabnya mengapa kita cenderung mengingat mimpi buruk,â? katanya. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Sastia Putri, Ilmuwan Cantik yang Harumkan Nama Indonesia

Mengenal H.C. Andersen, Bapak Dongeng Dunia