Ini Sejarah dan Fungsi Logam di Kantong Celana Jeans

Hutomo Dwi

Mungkin selama ini kamu mengira jika logam atau kancing-kancing besi yang terdapat di celana jeans hanya sebagai pelengkap desain saja. Usut punya usut, ternyata kancing-kancing kecil ini tak hanya sebagai aksen yang hanya bisa dilihat saja, tapi juga mempunyai fungsi lebih dari itu.

Dilansir dari Mirror, Rabu (27/4/2016), kancing berukuran kecil yang terbuat dari logam ini dinamakan rivets. Rivets dibuat sedemikian rupa guna mempertahankan bentuk asli kantong celana jeans agar tidak mudah melar dan robek pada bagian tepinya.

Dulu, celana denim banyak dipakai oleh pekerja tambang untuk memasukkan batu atau barang tambang ke kantong celana. Karena itu dibutuhkan kancing-kancing logam yang ditanam pada bagian tepi kantong agar nantinya tidak terhindar dari cepat robek dan melar.

Celana jeans (Thinkstock)
Celana jeans (Thinkstock)

Ide untuk menempatkan kancing di celana jeans itu didapat ketika banyak keluhan dari para buruh karena celana jeans mereka sangat cepat melar dan robek di bagain kantungnya. Pada 1870-an, para buruh mengenakan denim untuk mereka bekerja, tetapi karena pekerjaan fisik yang cukup keras, menyebabkan celana mereka rusak lebih cepat.

Untuk alasan ini, istri dari seorang buruh kala itu pergi ke seorang penjahit, Jacob Davis, dan bertanya apakah ia bisa membuat celana kerja denim yang tidak mudah hancur. Hingga muncullah ide yang digagas Davis untuk menempatkan rivets pada bagian jeans yang mudah renggang, seperti pada sudut saku. Rivets ini membantu menyatukan kain bersamaan, dan membuat celana tidak mudah robek.

Untuk membuat celana yang diberi rivets, Davis membutuhkan mitra bisnis, karenanya kemudian menghubungi Levi Strauss, yang nantinya menjadi merk celana jeans terkenal di dunia. Saat itu Strauss adalah pedagang kain, yang juga menjual kain pada Davis untuk membuat celana panjang. Dengan menaruh kancing dari bahan logam itulah, Strauss percaya jika celana jeans akan bisa dipakai untuk waktu yang lama.

Pada 1873, kedua pria tersebut menerima hak paten untuk desainnya, dan penjualan celana tersebut meraih sukses besar. Serta semasa 1960-an, mereka hanya menamakannya sebagai ‘jeans’. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.