Kaya budaya, Kabupaten di NTT Ini Punya 42 Bahasa Daerah

Hutomo Dwi

Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki keunikan tersendiri. Betapa tidak, di daerah yang berbatasan laut dengan negara Timor Leste ini memiliki 42 bahasa daerah.

Bupati Alor Amon Djobo saat menggelar jumpa pers bersama puluhan wartawan di ruang pertemuan kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Selasa, 2 Agustus kemarin sore, mengakui bahwa wilayahnya itu kaya bahasa daerah.

Bupati Alor Amon Djobo (tengah) didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT (kanan) dan Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Alor (kiri)  (Kompas)
Bupati Alor Amon Djobo (tengah) didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT (kanan) dan Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Alor (kiri) (Kompas)

â??Di Kabupaten Alor terdapat 17 kecamatan yang mempunyai budaya dan etnis serta bahasa yang berbeda-beda. Orang Alor kaya dengan bahasa. Kami ada 42 jenis bahasa, 12 di antaranya logat atau dialeknya hampir sama, sedangkan yang sisanya memang beda sama sekali,â? kata Amon seperti dikutip dari Tribunnewscom, Rabu (3/8/2016).

Menurut Amon, setiap kampung atau desa memiliki bahasa yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu desa, setiap dusunnya pun beda bahasa.

Kabupaten Alor, NTT (Wikipedia)
Kabupaten Alor, NTT (Wikipedia)

Perbedaan bahasa itu, lanjut Amon, lantaran topografi dan geografi di wilayahnya adalah pegunungan dan lembah. Antara satu desa dengan desa lainnya dibatasi oleh gunung, sehingga masing-masing warganya menggunakan bahasanya sendiri.

â??Menurut cerita dari para orangtua kami bahwa leluhur kami dulunya setiap berkunjung ke tempat baru kemudian membuat kampung dan permukiman serta membuat bahasanya masing-masing. Mereka menyebar dan membuat budaya dan bahasanya dengan beda-beda,â? kata Amon.

Pemandangan alam di Kabupaten Alor (Kompas)
Pemandangan alam di Kabupaten Alor (Kompas)

Meski begitu, lanjut Amon, yang menjembatani komunikasi antara warga yang beda bahasa tersebut, yakni dengan menggunakan bahasa Indonesia. “Hanya memang di Alor itu mulai yang bersekolah sampai yang tidak bersekolah itu semuanya bisa berbahasa Indonesia, kecuali yang sudah berusia lanjut itu yang memang tidak tahu berbahasa Indonesia,â? ujarnya.

Untuk mengetahui jenis-jenis bahasa daerah di Alor, Amon Djobo mengajak warga NTT lainnya maupun warga provinsi lain di Indonesia agar bisa datang langsung pada acara Alor Karnaval III, yang akan diselenggarakan di Stadiun Mini Kalabahi pada tanggal 9 sampai 14 Agustus mendatang. â??Dalam karnaval yang akan dihadiri sekitar 5.000 orang itu, akan ditampilkan beragam budaya Alor, termasuk juga bahasa daerah,â? pungkasnya. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.