Penciptaan Anti Air untuk Jas Hujan Bermula di Sini

Jas hujan sudah menjadi perlengkapan wajib bagi pengendara sepeda motor. Namanya saja jas hujan, maka jelas pakaian ini bisa berguna saat sedang hujan. Dengan mengenakan jas hujan, maka pakaian kita tidak akan basah terkena hujan. Kita semua tahu fungsi dari jas hujan, namun tahukah kamu siapa penemu dari jas hujan ini? Begini awal penciptaannya, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Sosok yang berjasa untuk menciptakan jas hujan ini adalah Charles Macintosh. Charles Macintosh adalah seorang ahli kimia asal Skotlandia. Charles Macintosh lahir di Glasgow pada 29 Desember 1766. Ia putra dari George Macintosh dan Mary Moore. Dia mencurahkan seluruh waktu luangnya untuk ilmu pengetahuan, khususnya kimia.

Charles Macintosh (Todayinsci)
Charles Macintosh (Todayinsci)

Sebelum berumur 20 tahun, ia mengundurkan diri dari jabatan juru tulis untuk bekerja pada bahan kimia. Ia sangat sukses dalam menciptakan berbagai proses baru. Eksperimen dengan salah satu produk dari tar dan nafta, menyebabkan penemuan kain tahan air, yang memperkuat dua kain tebal bersama-sama dengan karet alam (India), karet yang dibuat larut oleh aksi nafta. Untuk berbagai penemuan kimianya, pada tahun 1823 ia dipilih sebagai anggota Royal Society.

Charles Macintosh pertama kali mematenkan metode pembuatan bahan anti air dengan mencampurkan karet yang sudah dihancurkan sebelumnya bersama aspal cair pada tahun 1823. Proses pembuatan bahan dasar pembuat jas hujan ini tidak sesederhana seperti fungsinya. Berbagai percobaan dilakukan oleh Macintosh dengan memanfaatkan bahan-bahan sisa dari pabrik gas. Kemudian, ia mencoba menggunakan bahan wol dan menambahkan zat hasil temuannya pada salah satu sisi bahan wol tersebut.

Hasil karya Macintosh tersebut tercatat sebagai bahan anti air pertama yang berhasil dibuat. Namun, bahan ini belum sempurna benar, karena mudah sobek ketika dijahit. Bahan minyak alami dari kain wol menyebabkan lapisan karet menimbulkan rasa tidak nyaman. Di musim dingin, bahan ini menjadi kaku. Sebaliknya di musim panas menjadi lengket.

Tiga tahun sebelum Charles mematenkan metodenya, Thomas Hancock lebih dahulu mematenkan teknik penciptaan bahan elastis yang digunakan dalam pembuatan sarung tangan, tali selempang, sepatu, dan stoking. Tapi dalam proses penciptaan bahan elastis pertama kali, ternyata terlalu banyak bahan yang terbuang oleh Hancock. Akhirnya Hancock menciptakan mesin yang diberi nama Masticator. Mesin ini bertujuan untuk menghemat bahan dalam penggunaan karet.

Thomas Hancock (Bouncing Balls)
Thomas Hancock (Bouncing Balls)

Pada awalnya, Masticator atau mesin penghancur ini terbuat dari kayu. Bagian dalam mesin tersebut berupa sebuah lubang silinder dan di dalamnya terdapat gerigi. Di dalam lubang tersebut, bahan-bahan yang tidak terpakai dihancurkan kembali.

Lalu apa hubungan Charles Macintosh dengan Thomas Hancock? Rupanya, dari dua penemu yang barang temuannya berbeda ini, bisa tercipta barang yang bisa kita pergunakan sekarang ini, yaitu jas hujan. Awalnya, Thomas Hancock yang berasal dari Inggris mendatangi Charles Macintosh karena terpesona dengan ide bahan anti air temuan Macintosh. Akhirnya, mereka berdua bekerja sama. Bersama mitra barunya itu, Macintosh menemukan cara yang lebih baik untuk mencampurkan karet yang diramu bersama dengan zat pelarut, minyak batu bara, dan turpentine ke dalam kain.

Berdua, mereka mendirikan perusahaan bernama Mackintosh. Mereka menjadi pemasok jaket resmi untuk tentara dan kepolisian Inggris serta untuk para pria yang tak ingin tiba di tempat kerjanya dengan kondisi â??basah kuyupâ?? ketika musim penghujan berlangsung. Penjualan jas hujan pertama mereka dimulai pada tahun 1824.

Logo Mackinstosh (Wikipedia)
Logo Mackinstosh (Wikipedia)

Seiring waktu, jaket atau mantel tahan air gaya Mackintosh menjadi generik. Banyak desainer yang terinspirasi oleh idenya Charles Macintosh. Mereka membuat mantel dari beragam jenis kain, dan bisa dikenakan pada pria dan wanita. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Tahukah Kamu, Ternyata Cahaya Bisa Bikin Bersin Lho

Tangga-tangga Ekstrem di Dunia, Mampukah Kamu Mendakinya?