Canggih, Kamera Ini Bisa ‘Teropong’ Isi Buku Tanpa Perlu Dibuka

Hutomo Dwi

Pernah penasaran ingin tahu isi buku yang ada di toko buku, sementara kamu tidak ingin membelinya? Pernahkah kamu bayangkan jika kamu bisa melihat isi buku tanpa perlu membukanya? Kalau jawabannya iya, mungkin kamu bakal mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Dilansir dari Ubergizmo, Rabu (14/9/2016), MIT kini sedang membuat kamera yang fungsinya bisa membaca buku, ketika buku tersebut dalam keadaan tertutup. Namun kamera ini tidak dirancang untuk pembaca yang malas. Tujuan MIT membuatnya adalah untuk membantu membaca dokumen yang terlalu sensitif untuk dibuka. Misalnya, untuk buku-buku tua yang berumur ratusan tahun, yang bisa rusak jika membukanya.

Ilustrasi kamera (Oktagon)
Ilustrasi kamera (Oktagon)

Namun cara kerja dan penggunaannya tidak semudah yang dibayangkan. Dijelaskan para ilmuwan yang mengembangkannya, kamera ini memanfaatkan radiasi Terahertz. “Sistem yang mengungkap informasi yang terperangkap di antara halaman buku adalah kantong udara super kecil dengan kedalaman 20 micrometer,” jelas salah satu peneliti secara ilmiah.

“Perbedaan di dalam indeks refraktif — sejauh mana sistem membelokkan cahaya — antara udara dan kertas berarti adalah batas di antara keduanya yang akan merefleksikan radiasi Terahertz ke detektor,” paparnya.

Selanjutnya, digunakan algoritma untuk mencoba dan mencari tahu karakter di antara spasi, yang nantinya akan memberi petunjuk bagi para peneliti mengenai tulisan di dalam buku tanpa harus membukanya.

Terahertz adalah teknologi yang masih dalam masa pertumbuhan. Meskipun para peneliti di MIT menyadari teknik ini dapat digunakan untuk melihat ke dalam amplop lebih dari satu dekade lalu, penelitian alogaritma mengungkap bahwa hal tersebut tidak cukup siap untuk membaca dokumen penting.

Buku (Beranda)
Buku (Beranda)

“Karya ini adalah salah satu dari yang pertama untuk menggunakan alat-alat baru seiring dengan kemajuan komputasi gambar dengan tujuan mendapatkan gambar dari hal-hal yang kita tidak pernah bisa lihat dengan teknologi optik. Sekarang kita bisa menilai buku melalui sampulnya,รข?ย ungkap Laura Waller, Profesor Teknik Mesin dan Sains Komputer UC Barkeley.

Namun, kamera canggih ini juga memiliki sejumlah keterbatasan, antara lain sistem ini tidak bisa membaca lebih dari 9 halaman dalam kondisi bising. Namun setidaknya, penemuan kamera ini menjadi awal pengembangan lebih lanjut. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.