Hari libur tentu menjadi hari yang ditunggu oleh orang yang ekolah atau bekerja, karena sata hari libur itu kita dibebaskan dari segala pekerjaan kita, dan bisa beristirahat di rumah atau berjalan-jalan melepas penat. Namun tahukah kamu kapan asalnya hari libur ini muncul?
Kata hari libur semula berasal dari kata Holy Day yang terdiri dari dua suku kata, yakni Holy yang berarti suci dan Day yang berarti hari. Jadi Holy Day pada mulanya berarti Hari Suci, yaitu hari yang banyak kaitannya dengan keagamaan pada waktu itu.
Karena pada hari-hari suci itu banyak dilakukan kegiatan keagamaan yang memerlukan waktu khusus, maka ditetapkanlah hari-hari suci itu sebagai hari libur yang sekarang kita kenal dengan kata Holiday dalam bahasa Inggris. Pada hari-hari libur semacam itu orang-orang tidak lagi mengerjakan pekerjaannya yang rutin, tetapi pergi ke tempat-tempat suci yang kemudian dilanjutkan untuk rekreasi dan melakukan segala sesuatu yang menghibur.
Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, hari libur pada mulanya diadakan pada waktu kerajaan Romawi dahulu kala. Di antaranya yang sangat dinanti-nantikan adalah Saturnalia, yaitu pesta Saturnus di bulan Desember, di mana kala itu semua orang tanpa memandang kasta, bersenda gurau memanjakan diri, termasuk budak-budak yang diberi kebebasan untuk menikmatinya.
Hal semacam itu akhirnya banyak dilakukan oleh orang-orang beragama Kristen di Eropa. Pada tahun 1552, pada waktu pemerintahan Raja Edward VI, dikeluarkan suatu â??actâ? yang mengatur hari libur (holiday) dan hari-hari untuk berpuasa (fasting-day). Sesudah itu kantor-kantor swasta dan semi pemerintah di Inggris sering ditutup pada hari-hari suci tertentu, karena sebelum Revolusi Industri di Inggris belum ada hari libur umum.
Konsep modern tentang hari libur setiap tahun baru dibicarakan setelah terjadi Revolusi Industri di mana waktu itu terjadi perubahan-perubahan besar di Inggris. Hari-hari libur bagi Inggris, seperti Hari Natal (Christmas), Easter dan Whitsundite, disebut sebagai Bank Holidays, yaitu hari libur yang bersifat tradisional yang terjadi pada waktu diadakan festival-festival bersifat keagamaan. Bank Holidays lainnya yang juga populer adalah The Bank Holidays yang hanya diperkenalkan pada tahun 1871.
Sebagai akibat dari Revolusi Industri dan adanya perubahan dalam sistem perekonomian, kemudian secara berangsur-angsur menjadi suatu kebiasaan. Terutama selama abad ke-19, hari-hari libur telah merupakan kesepakatan antara buruh dengan pengusaha pabrik.
Di beberapa daerah di Inggris, hari libur dapat diambil secara berturut-turut ada waktu-waktu tertentu dalam tertentu pula. Dengan adanya ketentuan ini, maka muncul dan berkembang apa yang dikenal di sana sebagai The Wakes Weeks di Lancashire, The Tide and Feast di West Riding, dan Fair Holidays di Glasgow.
Kebiasaan mengambil liburan pada musim panas yang bersamaan waktunya dengan pesta dan fair lokal, semakin banyak dilakukan di abad ke-19. Seperti misalnya di Bradford, liburan tahunan diisi dengan Bowling Tide, yang diselenggarakan pada Minggu kedua dan ketiga di bulan Agustus.
Pemisahan hari-hari libur dengan kegiatan keagamaan berlangsung secara bertahap, namun diakui hal itu sangat membantu perkembangan hari-hari libur di jaman modern sekarang ini. Dengan kata lain, liburan tahunan sebenarnya tidak dikembangkan. Untuk memisahkan kehidupan sosial dan keagamaan, maka ditetapkanlah hari-hari libur yang terlepas dari upacara-upacara keagamaan, yakni dengan waktu cuti atau mengambil libur selama waktu dan periode tertentu seperti yang kita kenal sekarang. (tom)