Siapa yang tidak senang dengan perasaan jatuh cinta? Hati berbunga-bunga, jantung berdetak kencang ketika menghabiskan waktu bersama, hidup terasa indah serasa milik berdua.
Seseorang yang sedang kasmaran biasanya sering senyum-senyum sendiri dan ini artinya kebahagiaan sekaligus rasa percaya dirinya sangat tinggi. Ketika keduanya dikombinasikan, orang tersebut akan menjadi lebih positif pandangan hidupnya.
Ada istilah yang mengatakan, ketika jatuh cinta, makanan tidak enak akan terasa enak. Apakah hal tersebut dapat dibuktikan melalui sains?
Dilansir dari Live Science, Selasa (20/12/2016), sebuah penelitian di Radboud University Njimegen, Belanda membuktikan bahwa jatuh cinta memiliki dampak fisiologi pada manusia. Fakta ilmiah yang akhirnya dipublikasikan pada Januari 2014 lalu ini mengungkap adanya keterkaitan kuat antara perasaan jatuh cinta dengan kemampuan indera pengecap kita.
Peneliti studi tersebut, Kai Qin Chan menyimpulkan, jatuh cinta membuat rasa makanan dan minuman menjadi lebih manis atau terasa nikmat. Ini bahkan juga terjadi pada makanan dan minuman yang sebetulnya rasanya hambar.
Jadi, jatuh cinta terbukti secara ilmiah memiliki dampak fisiologi berupa pengaruh positif pada indera pengecap manusia yang membuatnya merasakan segala sesuatu lebih manis bahkan yang tidak memiliki kandungan bersifat itu.
Dengan demikian, istilah makanan hambar terasa enak jika sedang jatuh cinta bukanlah sekadar istilah, namun bisa dibuktikan secara ilmiah. (tom)