Bola Api Mistis, Cahaya Misterius Penyebab Kematian

Hutomo Dwi

Pernahkah Anda mendengar bola api kematian, bola api orang mati atau cahaya hantu? Di negara lain, fenomena misterius ini diberi nama Corpse Candle, Will O The Wips, Jack O Lantern dan sebagainya. Bahkan di Indonesia, fenomena ini disebut Banaspati. Cahaya misterius ini sering dikaitkan dengan arwah atau kematian seseorang. Benarkah?

Jika Anda pernah menonton film “Brave”, ada banyak adegan dimana Putri Merida sang tokoh utama bertemu dengan cahaya kebiruan saat berkunjung di hutan. Sinar biru itu melayang lembut dan muncul beberapa banyak, seolah menjadi penuntun. Itulah gambaran bola api kematian, dia sering muncul di rawa-rawa, danau atau pemakaman tua. Orang-orang terdahulu mengaitkan munculnya bola api tersebut sebagai jelmaan orang yang sudah meninggal atau gangguan yang berhubungan dengan sisi mistis.

Dengan nama yang berbeda di setiap negara, kemunculan cahaya misterius yang melayang rendah selalu dikaitkan dengan dunia lain. Di Amerika Selatan, warga lokal percaya bahwa seseorang yang melihat cahaya putih mengambang di atas tanah sebaiknya menjauh agar terhindar dari sakit dan kemalangan. Di India, cahaya aneh mirip lentera dipercaya dapat menghilangkan kesadaran para nelayan dan membuatnya meninggal.

Seperti disebutkan di atas, bola api mistis di Indonesia dikenal dengan nama Banaspati. Dilansir dari Vemale, Kamis (25/9/2014), diyakini Banaspati adalah makhluk gaib yang menyerupai api. Makhluk ini juga dipercaya dapat menghisap darah manusia. Benar tidaknya fenomena ini, memang benar bahwa seringkali muncul cahaya-cahaya ‘unik’ di rawa, danau, hutan, kuburan atau area persawahan.

Di luar hubungan mistis yang beredar, para ahli menjelaskan bahwa fenomena munculnya cahaya warna-warni di daerah terbuka disebabkan karena reaksi kimia. Ada yang disebut Bioluminescence atau fenomena cahaya yang disebabkan oleh hewan dan mikroorganiseme tertentu, ada juga yang disebut Chemiluminescence atau cahaya yang muncul karena reaksi kimia alami.

Meski demikian, tidak ada penjelasan ilmiah kenapa cahaya tersebut bisa membuat orang sakit atau bahkan meninggal. Bisa jadi hal tersebut merupakan sugesti saja. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.