Ini Dia Rumah Tersempit di Dunia

Hutomo Dwi

Sebuah rumah biasanya dibuat agar cukup untuk ditinggali satu keluarga dan umumnya pula sebuah rumah dilengkapi dengan kamar tidur, dapur dan kamar mandi sehingga paling tidak rumah harus memiliki ukuran yang besar. Namun rumah yang satu ini berbeda dengan rumah lain pada umumnya.

Di kota-kota besar, banyak jarak antara satu bangunan dengan bangunan lainnya yang tampak kosong. Untuk itu, seorang arsitek berana Jakub Szczesny membangun rumah “tertipis” di dunia yang terletak di Warsawa, Polandia.

Rumah dengan lebar hanya 1,2 meter ini dibangun Jakub untuk seorang seniman, penulis dan pembuat film asal Israel, Etgar Keret. Pembuatan rumah itu sangat sulit karena lahan yang tersedia sangat sempit sehingga pembuatannya harus secara manual.

Namun tantangan paling besar dialami Jakub adalah masalah kepemilikan, peraturan bangunan dan pembiayaan. Beruntungnya, ia berhasil mengumpulkan USD 80 ribu (sekitar Rp 996,8 juta) untuk proyek dan mulai konstruksi bekerja sama dengan Polandia Art Foundation.

Rumah Keret pun dibangun dengan dua lantai yang terbuat dari besi. “Ini adalah tantangan terbesar dalam hidupku, karena aku tidak pernah melakukan sesuatu yang sempit,” ungkap Jakub seperti dilansir dari Odditycentral, Senin (26/1/2015).

Rumah itu tidak banyak menawarkan kemewahan, tetapi dilengkapi semua fasilitas modern untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kamar tidur terdiri dari sebuah pondok tunggal yang berada antara dua dinding. Sementara kamar mandi tidak lebih dari toilet dengan kepala pancuran di atasnya.

Suasana di dalam rumah
Suasana di dalam rumah

Meskipun ada dapur kecil, dapur tersebut hampir tidak mempunyai ruang untuk memotong, mencuci atau memasak. Di dalam sana hanya ada kulkas kecil yang bisa menampung dua minuman. Keret bahkan tidak bisa mengundang teman-temannya untuk makan bersama di meja makan karena menempel di dinding pula.

“Sebelum aku datang ke sini, aku sangat khawatir bahwa rumah ini akan terasa sesak dan gelap, bahwa aku akan merasa seperti sarden dalam kaleng,” Keret mengakui. “Tapi aku benar-benar merasa sangat nyaman. Rumah ini dirancang sedemikian rupa sehingga ada banyak cahaya di dalamnya.

Keret menegaskan bahwa orang-orang perlu membiasakan diri hidup di ruang yang lebih kecil. “Penelitian menunjukkan bahwa kita sedang mendekati bencana sosial karena ruang hidup terlalu banyak dibangun,” katanya. “Anda tidak perlu banyak ruang untuk ditinggali, sehingga layak mempertimbangkan untuk membangun dalam skala kecil, perumahan murah.”

Untuk saat ini, ia tampaknya cukup senang bisa berada di rumah tertipis di dunia setiap kali dia berada di Polandia. Dan ketika dia keluar kota, rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh seniman lain mengunjungi Warsawa. Sementara itu, Jakub telah membuat misi untuk mencari dan mengisi kekosongan bangunan di Warsawa dan kota-kota lain seperti di Berlin, Jerman. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.