Sebuah negara umumnya memiliki luas ribuan meter persegi. Namun ada juga negara yang luasnya kurang dari itu, bahkan jauh lebih kecil dan tidak disangka bisa disebut sebagai negara. Salah satu negara dengan kondisi tersebut adalah Enclava, yang luasnya hanya sekebun rumah.
Dilansir dari Mirror, Jumat (22/5/2015), negara berbentuk kerajaan tersebut hanya memiliki luas 93 meter persegi dan terletak di antara Slovenia dan Kroasia.
Enclava bisa disebut negara baru, karena baru terbentuk dalam dua bulan terakhir ini. Meski sangat mini untuk ukuran sebuah negara, namun konon lebih dari 5.000 orang telah mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara kehormatan.
Pendiri Kerajaan Enclava adalah orang-orang Polandia, yang salah satunya bernama Piotr Wawrzynkiewicz.
Wawrzynkiewicz mengatakan meski belum diakui secara resmi sebagai negara oleh PBB, Kerajaan Enclava memiliki hak untuk berdaulat karena telah didirikan di atas tanah yang tidak diklaim oleh negara mana pun.
Menurut Wawrzynkiewicz, ide mendirikan negara ini adalah untuk menciptakan tempat, di mana semua orang, terlepas dari warna kulit, agama atau kebangsaan, akan dapat mengekspresikan pendapat mereka. Salah satunya adalah soal bahasa.
Pendirinya berencana untuk menciptakan masyarakat yang memiliki kebebasan memilih salah satu dari lima bahasa yang tersedia untuk berkomunikasi. Bahasa-bahasa tersebut di antaranya adalah Inggris, Polandia, Slovenia, Kroasia dan Mandarin.
Wawrzynkiewicz yakin, Enclava bisa menjadi negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. “Warga Enclava, tak peduli apa warna kulitnya, agamanya, bahkan kebangsaannya, bisa mengungkapkan pendapat secara bebas, dijamin mendapat pendidikan, dan tak perlu khawatir dikenai pajak,” ujarnya.
Enclava adalah negara mini kedua, setelah Liberland, yang dibentuk dalam dua bulan terakhir dan diklaim oleh orang-orang Polandia sebagai terra nullius atau tanah tak bertuan. (tom)
