Tembus Kemacetan Jakarta dengan Teknologi Airwheel

Merna Arini

Macet, merupakan suatu hal yang lumrah terjadi di ibukota Jakarta. Semakin banyaknya volume kendaraan yang tidak dibarengi dengan adanya pelebaran jalan menjadi salah satu hal yang membuat tingkat kemacetan di Jakarta semakin merajalela. Bagi masyarakat Jakarta paa umumnya, solusi utama untuk mencegah macet adalah dengan naik kereta maupun busway yang bebas hambatan.

Tapi saat ini, bukan hanya kereta dan busway yang bisa menembus kemacetan ibu kota. Ada satu alat transportasi lain yang bernama airwheel. Alat transportasi yang cukup unik ini semakin banyak digemari oleh anak muda. Meski saat ini airwheel masih digunakan untuk sekadar pergi dalam jarak pendek di sekitar kompleks perumahan maupun jarak sedang, tapi sudah banyak yang menggunakan airwheel untuk pergi ke tempat-tempat yang jaraknya lumayan jauh. Rata-rata air wheel Indonesia dapat menempuh jarak terjauh sekitar 40 km dengan kecepatan tercepat 18 km/jam.

Airwheel--(instagram-@airwheelindonesia)
Airwheel–(instagram-@airwheelindonesia)

Dilansir dari ciputraentrepreneurshipcom, airwheel mengadopsi teori aerospace yang dikontrol oleh sikap, algoritma perangkat lunak fuzzy, dan sistem giroskop untuk menjaga keseimbangan dengan bersandar ke depan dan ke belakang. Airwheel masuk ke Indonesia pada Agustus tahun 2014 lalu.

Sebelumnya alat ini telah populer di Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Airwheel memiliki bentuk seperti sepeda roda satu dan digerakkan oleh baterai. Saat mengendarai alat ini, kamu harus memiliki keseimbangan agar alat ini bisa kamu kendalikan laju maupun geraknya.

Airwheel-Indonesia-(instagram-@airwheelindonesia)
Airwheel-Indonesia-(instagram-@airwheelindonesia)

Saat dikendarai, airwheel dapat melaju hingga kecepatan 18 kilometer (km) per jam. Untuk mengisi ulang baterai dari airwheel, dibutuhkan waktu sekitar 60 menit hingga 90 menit. Adapun beban yang mampu di topang maksimal sekitar 120 kilogram (kg).

Alat transportasi ini dinilai sebagai alat transportasi bebas polusi, portable, dan fun supaya Jakarta lebih ramah lingkungan. Daya tahan baterai airwheel berkisar 132 watt hingga 520 watt dengan jarak tempuh berkisar paling singkat 6,5 kilometer (km) hingga 9,5 km atau 4-6 mil, terjauh bisa 24-28 mil atau 38,4 km-44,8 km. Jarak ini tergantung jenis airwheel yang dipakai.

Secara umum airwheel terdiri dari tiga jenis, yakni beroda satu, beroda dua tanpa stang, dan beroda dua dengan stang sebagai pegangan. Harga setiap tipe airwheel cukup beragam, mulai dari yang termurah senilai Rp 7 juta, hingga paling mahal seharga Rp 20 juta per unit.

Di Indonesia sendiri, para pecinta airwheel membuat sebuah komunitas bernama Airwheel Indonesia. Belum genap satu tahun, anggota komunitas ini sudah mencapai lebih dari 100 orang yang tersebar di beberapa kota. Priscilla Novani Founder Airwheel Indonesia mengatakan, awalnya komunitas ini hanya ada di Jakarta saja. Namun, sekarang sudah banyak anggota dari kota-kota besar masuk di komunitas ini.

Para anggota komunitas Airwheel Indonesia di Jakarta melakukan kopdar di Gelora Bung Karno (GBK) satu kali dalam seminggu setiap akhir pekan. Nah, kamu juga bisa mencari tahu kegiatan mereka di akun instagram @airwheelindonesia atau mengunjungi websitenya www.airwheel.id. (jow)

Bagikan:

Merna Arini

Buka jendela ilmu dengan membaca.