Ilmuwan Muslim Penemu Teori Gerhana Matahari

Hutomo Dwi

Jika kamu beranggapan bahwa teori gerhana matahari diciptakan oleh orang Barat atau NASA, maka kamu keliru. Kenyataannya, teori gerhana matahari justru dibuat oleh ilmuwan Islam bernama Ibrahim Muteferrika.

Ibrahim Muteferrika (Fimadani)
Ibrahim Muteferrika (Fimadani)

Dilansir dari Worldbulletin, Selasa (8/3/2016), Muteferrika adalah mantan imam Hungaria yang telah masuk Islam, menggambarkan latar belakang dan keyakinan agamanya dalam sebuah buku yang ia sebut “Risale-yi Islamiyye”. Dia juga sangat peduli dengan keterbelakangan teknis dan administrasi kekaisaran Utsmaniyah.

Dia berhasil dikenang sebagai Muslim pertama yang mendirikan fasilitas mesin cetak dengan movable type. Meskipun mesin cetak dengan movable type, yang berasal dari Tiongkok, telah digunakan di Eropa selama beberapa waktu, mesin cetak yang dibawa oleh Muteferrika ini terbilang inovatif, dan agak kontroversial dalam perkembangan di dunia Muslim. Melalui mesin cetak itu, ia mencetak peta pertama yang diketahui dari ilmu gerhana matahari dan bulan.

Peta gerhana yang dibuat oleh Muteferrika tersebut diduga merupakan gambar pertama sekaligus teori yang menyebutkan bagaimana gerhana matahari dan juga bulan bisa terjadi. Karena itulah teori yang dibuatnya itu menjadi cikal bakal teori gerhana matahari yang digunakan saat ini. Kamu bisa lihat peta gerhana buatan Muteferrika berikut ini.

Peta gerhana buatan Muteferrika (World Bulletin)
Peta gerhana buatan Muteferrika (World Bulletin)
Peta gerhana buatan Muteferrika (World Bulletin)
Peta gerhana buatan Muteferrika (World Bulletin)
Peta gerhana buatan Muteferrika (World Bulletin)
Peta gerhana buatan Muteferrika (World Bulletin)

Dengan nama samaran Jeografi, Ibrahim Muteferrika juga menarik sebuah diagram yang menunjukkan urutan benda langit sesuai dengan model geosentris Ptolemeus. Menurut model Ptolemeus, bumi digambarkan di pusat alam semesta dan dikelilingi oleh bidang konsentris. Bintang tetap dari Zodiac ditemukan dalam lingkup bulan, Merkurius, Venus, matahari, Mars, Jupiter dan Saturnus. Di luar adalah bidang bola (bidang atlas), diduga melingkupi seluruh alam semesta. Hal ini diterbitkan dalam buku bertajuk “Displaying the World”.

Di antara karya-karya yang diterbitkan oleh Muteferrika adalah karya Katip Jalibi tentang atlas dunia Jihan-numa (berjudul asli “The Mirror of the World”). Dalam suplemen buku itu, Muteferrika membahas teori astronomi Copernicus secara rinci dengan argumen ilmiah untuk menentangnya.

Dalam hal ini, ia dianggap sebagai salah satu dari orang-orang pertama yang telah benar memperkenalkan teori heliosentris untuk para ilmuwan Utsmaniyah. Ia juga seorang ahli geografi, astronom dan filsuf.

Teori heliosentris Muteferrika (World Bulletin)
Teori heliosentris Muteferrika (World Bulletin)
Teori Muteferrika (World Bulletin)
Teori Muteferrika (World Bulletin)

Ia juga menerjemahkan dari kartografer Jerman, Andreas Cellarius (meninggal 1665) berjudul Atlas Coelestis (1708) dari bahasa Latin dan dicetak dengan judul “Majmuaâ??tul Haiyâ??a- Kadim wal-Jadid” (1733).

Dengan adanya penemuan ini, maka sebagai umat Muslim kita patut berbangga. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.