Jauh dari Sangar, Dinosaurus Ternyata Punya Suara Mirip Burung

Hutomo Dwi

Selama ini, kita terus beranggapan suara dinosaurus itu seperti yang muncul dalam film “Jurassic Park”, yang terdengar sangar dan memekakkan telinga. Namun tak disangka, meski ukuran tubuhnya yang besar, ilmuwan menyatakan suara dinosaurus hampir sama dengan suara yang dikeluarkan oleh burung.

Dilansir dari CBC, Senin (17/10/2016), hal itu merupakan kesimpulan para ilmuwan dari University of Texas di Austin, dalam penelitian mereka yang diterbitkan melalui jurnal Biology Historical.

Dinosaurus (YouTube)
Dinosaurus (YouTube)

Julia Clarke, seorang ahli paleontologi yang tergabung dalam penelitian itu mengatakan, dinosaurus adalah hewan yang paling dekat keturunannnya dengan burung, angsa dan bebek. â??Jika kita ingin merasakan terdengar seperti apa (suara dinosaurus), kita bisa melihat ke keturunan terdekat dengan dinosaurus,â? ujar Clarke.

Pada burung, Clarke menjelaskan, suara dihasilkan dari syrink, organ yang memproduksi suara pada burung. Syrink ini setara dengan kotak suara dari manusia. Syrinx berisi selaput yang bergetar dan menghasilkan gelombang suara saat udara dari paru-paru melewatinya.

Otot-otot kontrol yang detail dari syrinx memproduksi kicauan. Sementara burung dengan sistem otot vokal yang lebih rumit menghasilkan kicauan-kicauan yang lebih kompleks.

Tidak seperti kotak suara manusia yang terletak di bagian atas trakea, syrinx burung terletak jauh lebih rendah di bawahnya, yaitu di persimpangan dua saluran udara yang mengarah langsung ke paru-parunya.

Dinosaurus (YouTube)
Dinosaurus (YouTube)

Kesimpulan dari analisis penelitian, kata Clarke, untuk imajinasi suara dinosaurus berbanding terbalik dengan kenyataannya bahwa suara dinosaurus hampir mirip dengan burung, tidak mengaung atau melengking.

Untuk para predator, seperti singa atau beruang, mereka mengeluarkan suara gemuruh ketika menyerang. Namun, pada dinosaurus dan burung, mereka kebanyakan mengeluarkan suara untuk memanggil teman atau mempertahankan wilayah, lebih kepada komunikasi antar spesies. Hal ini jelas berbeda dengan yang ditampilkan dalam film, dimana dinosaurus mengaum saat akan menerkam mangsanya. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.