Mungkinkah Kita Mengebor Tanah Hingga Menembus Inti Bumi?

Hutomo Dwi

Dalam film kartun, kita sering lihat adegan dimana tokohnya oleh suatu sebab jatuh ke tanah dan kemudian menembusnya hingga mencapai belahan bumi lainnya yang berlawanan arah. Hal tersebut dalam ilmu geografi disebut dengan antipode.

Antipode adalah dua tempat yang terletak di belahan bumi yang berlawanan. Dua titik yang antipodal dari satu tempat ke tempat lain terhubung oleh garis lurus yang melewati garis tengah bumi.

Untuk bisa mencapai tempat terjauh di bumi dari satu lokasi tepat berada di balik bumi di bawah posisi kaki seseorang yang berdiri di lokasi tersebut, seseorang harus melewati lautan, kota, rimba belantara sejauh 20 ribu km selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun agar bisa mencapai tempat yang berada di belahan bumi berlawanan tersebut.

Ilustrasi lubang tembus ke bumi (Didyouknow)

Tetapi, dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, secara teori, perjalanan super jauh tersebut bisa dipersingkat dan bisa mengirit 7.500 km. Caranya adalah dengan menggali sebuah lubang menembus bumi lurus ke sisi sebaliknya, yang jaraknya sekitar 12.500 km. Secara teori pula, kita bisa mencapai sisi lain bumi hanya dengan waktu 38 menit. Pertanyaannya, mungkinkah kita mengebor tanah hingga menembus inti bumi?

Sepertinya jawaban dari pertanyaan itu sudah jelas. Selain belum memiliki teknologi yang mendukung, mengebor hingga menembus inti bumi bisa membunuhmu. Jangankan menembus, mendekati inti bumi saja mustahil dilakukan, paling tidak untuk sekarang ini. Meski demikian, tentu saja kita bisa mengebor tanah dengan teknologi sekarang. Tapi sampai sejauh mana?

Untuk saat ini, lubang terdalam di Bumi adalah Kola Superdeep yang berlokasi di Rusia. Pengeborannya dimulai pada 1970-an dan selesai sekitar 20 tahun kemudian ketika tim mencapai kedalaman 40.230 kaki (12.262 meter). Itu sekitar 7,5 mil atau hanya lebih dari 12 km. Jika dibandingkan diameter Bumi, itu hanya sampai di kulit arinya.

Kola Superdeep Borehole (Hfmagazine)

Kenapa tidak dilanjutkan lebih dalam lagi mengebornya? Alasannya adalah kita semakin mendekati inti bumi, dimana suhunya semakin naik. Inti bumi berisi logam cair yang mencapai suhu melebihi 9700 derajat Fahrenhei (5400 derajat Celsius). Dan pada kedalaman hanya 7,5 mil, tim sudah mendapat suhu melebihi 350 derajat Fahrenheit (sekitar 170 derajat Celsius). Suhu setinggi ini jelas bisa melelehkan tubuhmu tanpa menggunakan baju pelindung.

Namun, jika entah bagaimana kamu berhasil pergi lebih dalam, kamu masih akan menabrak magma yang berada sekitar 30 mil (48 km) di bawah permukaan planet. Pada saat itu, kamu akan dibakar dengan suhu yang lebih panas lagi, yang baju pemadam kebakaran saja tidak akan mampu menahan panasnya.

Seandainya kamu punya teknologi tabung untuk menahan panas tersebut, kamu masih menemukan masalah lainnya, yaitu tekanan udara. Sama seperti kamu merasakan tekanan ketika berenang jauh ke dalam air, kamu merasakan tekanan ketika kamu memiliki lebih banyak udara di atasmu. Di planet kita, kamu hanya harus turun sekitar 31 mil (50 km) sebelum tekanan dalam tabung menjadi setinggi dasar laut.

Struktur bagian dalam bumi (Uniqpost)

Jika kamu berhasil membuat tabung yang memungkinkan manusia untuk melewati magma ini, mengisap semua udara keluar dari tabung, dan mengenakan pakaian angkasawan sehingga kamu bisa napas, masih ada masalah lainya. Singkatnya, sekitar setengah jalan menuju pusat bumi, kamu akan bergerak ke samping sekitar 1.500 mil per jam (2.400 km per jam) lebih cepat dari dinding tabung kamu. Hal ini disebabkan oleh efek รข??coriolis forcesรข?ย. Fakta ini jelas sangat buruk bagi kesehatan jangka panjang. Kamu akan terpental, terbentur dan miring dari sisi tabung sampai mati.

Kalaupun kamu berhasil melewati inti bumi dan mencapai sisi lain bumi, karena gravitasi bumi yang dan momentum tubuhmu yang ekstrem, kamu bakal jatuh lagi melalui bumi. Hal ini juga terjadi kembali saat kamu mencapai sisi berlawanan bumi, atau tempat asal kamu melompat ke lubang tadi. Dengan begini, kamu akan terombang bolak-balik secara sinusoidal, dan kamu bakal menjadi manusia yoyo selamanya.

Jadi intinya, untuk saat ini belum ada manusia atau teknologi yang bisa menembus inti bumi, Kalaupun bisa, justru nantinya bakal berakhir tragis. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.