Mengenal Crystal Widjaja, Wanita Cantik 26 Tahun yang Jadi Petinggi Go-Jek

Hutomo Dwi

Crystal Widjaja (Frasindo)

Zaman sekarang sudah tak aneh lagi jika ada seorang wanita yang menjadi pejabat atau petinggi suatu perusahaan. Yang lebih bikin salut, banyak juga yang menjadi petinggi dalam usia muda, yaitu di bawah 30 tahun. Mungkin JBers pernah melihat beberapa wanita yang berhasil membangun startup. Nah, salah satu wanita muda yang sukses menjadi petinggi suatu perusahaan adalah Crystal Widjaja. Siapa dia?

Crystal Widjaja adalah Senior Vice President Business Intelligence Go-Jek Indonesia. Crystal sendiri masih berusia 26 saat berhasil menjabat sebagai Senior Vice President Business Intelligence di Go-Jek. Lalu, bagaimana kisahnya Crystal bisa menjabat di salah satu startup sukses di Indonesia ini?

Sebelum berkarier di Indonesia, Crystal lahir dan menikmati masa-masa bertambahnya usia di tempat tinggalnya di San Jose, California, Amerika Serikat. Meski begitu, ia adalah seorang warga negara Indonesia, begitu pun orang tuanya yang lahir di Jakarta.

Crystal Widjaja (Inovasee)

Selama 24 tahun tinggal di Negeri Paman Sam, membuat Crystal lebih menguasai bahasa Inggris ketimbang bahasa Indonesia. Ia memahami bahasa Indonesia, bisa mengucapkannya, tetapi tidak untuk dalam kondisi formal.

Suatu hari pada bulan Mei 2015, Crystal Widjaja sedang browsing dengan mesin pencari Google. Dia memasukkan kata kunci “HR Go-Jek.” Lima bulan sebelumnya, pada bulan Januari 2015, Go-Jek baru saja meluncurkan aplikasinya untuk pengguna di Jabodetabek. Kabar fenomenal dan segala kontroversi terkait Go-Jek, ternyata sampai ke telinga Crystal yang tinggal di San Jose.

Dari hasil googling dan mengecek LinkedIn, Crystal lalu nemuin satu nama, Monica Oudang. Monica adalah bos urusan sumber daya manusia di Go-Jek. Crystal lalu tanpa pikir panjang mengirim email ke Monica, menanyakan apakah Go-Jek membutuhkan seseorang untuk bekerja di unit business intelligence. Jika perusahaan ini membutuhkan, Crystal bilang dia bersedia pindah, dari San Jose ke Jakarta.

Monica membalas email itu dan menyatakan Go-Jek membutuhkan seorang untuk membantu unit business intelligence. “Jadi, satu minggu setelah itu, saya pindah ke Indonesia untuk Go-Jek,” kenang Crystal seperti dikutip dari Kumparancom, Jumat (29/9/2017).

Itu cerita Crystal Widjaja sekitar dua tahun lalu yang bergabung dengan Go-Jek pada bulan Juli 2015. Sekarang, dia berhasil menjabat sebagai Senior Vice President Business Intelligence Go-Jek Indonesia. Sebelum bekerja untuk Go-Jek, lulusan University of California, Berkeley, jurusan Metode Empiris ini, pernah kerja untuk beberapa startup di California dan dia juga sempat terlibat riset tentang ekosistem modal ventura, merger dan akuisisi, dalam ekosistem startup.

Crystal Widjaja (Transonlinewatch)

Mengenai apa pekerjaan Crystal, Crystal bertanggung jawab untuk memimpin timnya yang beranggotakan 45 orang dalam mengolah data-data yang didapatkan lewat layanannya. Bukan cuma itu, business intelligence juga memiliki tim yang bertanggung atas pertumbuhan Go-Jek. Tim ini bertugas untuk membangun fondasi data, di mana nantinya akan digunakan untuk terus meningkatkan performa serta layanan Go-Jek.

Berkat kepemimpinan Crystal di divisinya dalam mengolah data yang menjadi salah satu fondasi penting dalam perusahaan, Go-Jek terus mengalami pertumbuhan pesat. Salah satu pertumbuhannya adalah bagaimana jumlah perjalanan Go-Ride di tahun 2017 sejauh ini menyamai jumlah seluruh perjalanan Go-Ride di tahun 2016.

Akhirnya Go-Jek kini menjadi salah satu aplikasi yang penting bagi masyarakat Indonesia, di mana banyak layanannya yang beragam bisa mempermudah kegiatan sehari-hari. Sementara Crystal harus berupaya menjaga pertumbuhan sambil meningkatkan pengalaman para pengguna, dengan basis olah data dan analisis data.

Itulah kisah sukses dari Crystal Widjaja. Semoga kisahnya bisa menginspirasi JBers. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.