Today

Aku Baca Tren Loker di Era AI, dan Ternyata Nggak Seseram yang Kamu Pikir

Jowant

Aku Baca Tren Loker di Era AI, dan Ternyata Nggak Seseram yang Kamu Pikir
Foto: Gemini

Loker di era AI kelihatannya jadi topik yang bikin banyak orang khawatir ya. Banyak yang berpikir kalau artificial intelligence bakal ngambil alih semua pekerjaan manusia. Tapi dari yang aku baca, kenyataannya nggak seseram itu, kok.

Memang sih, AI sekarang makin canggih — dari bikin video sampai menulis artikel bisa dilakukan mesin. Tapi di balik semua kemajuan itu, justru kebutuhan akan manusia dengan keahlian digital makin tinggi. Menurutku, ini karena AI tetap butuh “penjaga moral” dan “tangan manusia” untuk memastikan hasilnya tetap sesuai konteks dan etika.

Dikutip dari yang aku baca di ZDNet, hasil survei terbaru menunjukkan kalau banyak perusahaan teknologi malah sedang aktif membuka lowongan baru, terutama yang berhubungan dengan pengembangan dan pengawasan sistem AI. Jadi, kalau kamu punya skill digital, peluangmu justru sedang besar banget.

Tren Lowongan Teknologi Masih Kuat di Akhir 2025

Tren Lowongan Teknologi Masih Kuat di Akhir 2025
Foto: Gemini

Berdasarkan laporan ManpowerGroup dan UpWork, hampir 48% perusahaan teknologi di dunia berencana menambah karyawan di kuartal IV tahun 2025. Di Amerika Serikat bahkan lebih tinggi lagi, mencapai 58% perusahaan teknologi yang mau memperbesar timnya.

BACA JUGA:  Aku Penasaran, Kok Iklan di Instagram Selalu Tahu Apa yang Aku Pengenin?

Menariknya, sektor layanan IT mengalami kenaikan rencana rekrutmen dari 49% ke 52%, sementara industri semikonduktor justru menurun dari 45% ke 34%. Artinya, kebutuhan tenaga kerja sekarang mulai bergeser ke arah layanan digital dan software.

Kye Mitchell, Presiden Experis US, bilang, “Tantangan sebenarnya bukan kurangnya lowongan, tapi ketidakcocokan skill. Perusahaan sadar mereka harus investasi di talenta yang tepat biar bisa tetap bersaing.”

Skill yang Dicari di Era AI

Buat kamu yang lagi cari kerja, ini kesempatan besar. Banyak perusahaan mencari orang dengan kemampuan seperti:

  • Python dan machine learning
  • Video editing dan graphic design
  • Manajemen proyek
  • Localization dan translation

Menurut laporan UpWork, permintaan untuk skill manajemen proyek naik 17% secara umum, bahkan melonjak 102% di perusahaan skala kecil-menengah. Ini tanda kalau bisnis-bisnis sedang beradaptasi menghadapi tekanan AI dan butuh “infrastruktur manusia” untuk memastikan hasil AI tetap masuk akal.

Nicholas Bloom, profesor dari Stanford University, menyebut tren ini sebagai “bukti bahwa perusahaan masih butuh manusia untuk menjaga agar AI tetap terkendali.”

BACA JUGA:  ChatGPT Pulse Hadir dengan Fitur Pintar yang Bisa Memulai Obrolan Otomatis.

Selain itu, keahlian yang dulunya dianggap sederhana seperti data entry justru kembali dicari. Teng Liu, ekonom dari UpWork Research Institute, bilang, “Permintaan untuk skill manusia dasar menunjukkan fokus bisnis mulai bergeser.”

Buat kamu yang tertarik mendalami lebih jauh, kamu bisa cek laporan lengkapnya di UpWork Research Institute atau ManpowerGroup’s Experis.

Kesempatan di Tengah Ketakutan

Jadi, meski AI memang mengubah cara kerja kita, bukan berarti semua manusia bakal tergeser. Faktanya, loker di era AI justru membuka peluang baru buat mereka yang mau belajar dan beradaptasi. Kalau kamu punya skill yang relevan, terutama yang berhubungan dengan AI, cloud, atau keamanan siber, sekarang waktu yang tepat buat melangkah.

Aku pribadi percaya, masa depan kerja itu bukan tentang siapa yang kalah dari AI, tapi siapa yang bisa kerja bareng AI. Jadi, yuk mulai upgrade skill kamu dan jangan takut bersaing di dunia baru ini.

Kalau menurut kamu artikel ini bermanfaat, share ke teman kamu yang lagi cari kerja di bidang teknologi ya!

BACA JUGA:  YouTube Music Tambah Fitur Terjemahan Lirik Khusus Buat Pengguna Premium

Share:

Related News