Today

Seberapa Aman Sebenarnya Data Kamu di Google Search?

Jowant

Seberapa Aman Sebenarnya Data Kamu di Google Search?
Foto: Gemini

Google Search jadi bagian dari hidup banyak orang — termasuk aku dan mungkin juga kamu. Tapi pernah nggak sih kamu mikir, ke mana sebenarnya semua data pencarian itu pergi? Banyak yang percaya kalau selama kita hapus search history atau pakai incognito mode, semuanya aman. Sayangnya, kenyataannya nggak sesederhana itu.

Google tetap menyimpan dan memanfaatkan data kamu, bahkan ketika kamu pikir sudah “bersih.” Berdasarkan kebijakan resminya, Google mengumpulkan data dari berbagai sumber: kata kunci pencarian, riwayat browsing di Chrome, hingga aktivitas komunikasi. Bahkan, menurut laporan The Verge, data dari berbagai situs web juga digunakan untuk melatih sistem AI mereka, meskipun beberapa penerbit sudah menyatakan tidak setuju.

Masalah privasi ini makin panas setelah Google harus membayar sekitar $1,4 miliar sebagai bagian dari penyelesaian kasus dengan negara bagian Texas. Kasus itu terkait pengumpulan data pengguna tanpa izin. Dan yang bikin tambah rumit, pada September 2025, hakim federal AS, Amit Mehta, memerintahkan Google untuk berbagi data pencarian penggunanya dengan kompetitor. Jadi, sekarang data kamu nggak cuma di tangan Google, tapi bisa juga sampai ke pihak lain.

BACA JUGA:  Cara Hapus Akun Telegram yang Permanen

Kenapa Google Mengumpulkan Data Pencarian Kamu

Cara Menghapus Akun Google yang Aman dan Permanen Seberapa Aman Sebenarnya Data Kamu di Google Search?

Setiap kali kamu mengetik sesuatu di Google, datanya langsung masuk ke server dan pusat data mereka. Data itu digunakan untuk berbagai tujuan:

  • Menganalisis tren pencarian global.
  • Mengembangkan produk dan layanan baru.
  • Menampilkan iklan yang relevan (ya, iklan yang “terlalu pas” itu hasil dari sini).

Google mengklaim bahwa datanya aman dari ancaman siber, tapi “aman” bukan berarti “pribadi.” Karena kalau bicara soal privasi, itu tentang siapa yang bisa melihat atau menggunakan datanya — dan dalam kasus ini, jawabannya bukan cuma kamu.

Dalam kasus hukum terakhir, pemerintah AS akan membentuk komite beranggotakan lima orang untuk mengawasi siapa saja yang boleh mengakses data pencarian pengguna. Kedengarannya bagus, tapi tetap saja, kendali akhirnya bukan di tangan kamu sebagai pengguna.

Pilihan Selain Google Search

Kalau kamu mulai nggak nyaman dengan cara Google memperlakukan data pencarian, tenang — ada alternatif yang bisa dicoba. Beberapa mesin pencari lain sekarang menawarkan privasi yang jauh lebih ketat tanpa pelacakan data pribadi.

BACA JUGA:  Kenalan dengan Dia, Browser Pengganti Chrome dan Safari yang Punya Kecerdasan Buatan

Berikut beberapa di antaranya:

  1. Startpage
    Mesin pencari ini mengklaim dirinya sebagai yang paling privat di dunia. Tidak ada pelacakan, tidak ada iklan yang menargetkan kamu, dan hasil pencariannya tetap relevan. Menurut situs resminya, Startpage.com, mereka bahkan tidak menyimpan alamat IP pengguna.
  2. DuckDuckGo
    Nama ini mungkin sudah sering kamu dengar. Gratis, ringan, dan sepenuhnya tidak melacak aktivitas pencarian kamu. Mereka juga memblokir third-party trackers atau pelacak pihak ketiga yang sering muncul di situs web.
  3. Searchx
    Ini sedikit lebih teknis karena butuh instalasi dulu sebelum bisa digunakan. Tapi hasilnya menarik: Searchx menggabungkan hasil pencarian dari lebih dari 70 layanan berbeda tanpa melakukan pelacakan atau pembuatan profil pengguna.

Dengan opsi-opsi ini, kamu bisa mulai menjelajah internet tanpa khawatir setiap kata yang kamu ketik disimpan untuk iklan atau pelatihan AI.

Penutup

Isu privasi di Google Search bukan hal baru, tapi makin relevan di era di mana data jadi “mata uang” digital. Selama Google terus mengumpulkan dan berbagi data, penting buat kamu punya pilihan lain yang lebih menghargai privasi.

BACA JUGA:  Rahasia Mudah! Begini Cara Membuat Link Google Drive dalam 5 Menit

Coba mulai bereksperimen dengan mesin pencari alternatif — siapa tahu kamu bisa tetap produktif tanpa harus mengorbankan privasi. Kalau menurut kamu artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-temanmu supaya makin banyak yang sadar soal pentingnya perlindungan data pribadi.

Share:

Related News