Today

Harga RAM Naik Lagi, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Industri Memori?

Jowant

Foto: Gemini

Harga RAM naik jadi salah satu topik yang lumayan bikin pusing banyak pengguna PC dan laptop sepanjang 2025. Aku sering dengar keluhan, “kok RAM makin mahal sih, padahal tahun kemarin masih murah?” Nah, kalau kamu juga ngerasain hal yang sama, kamu nggak sendirian. Kenaikan ini bukan terjadi tiba-tiba, tapi muncul dari rangkaian perubahan besar di industri memori — mulai dari pabrik yang mengurangi produksi, permintaan AI yang meledak, sampai transisi teknologi yang bikin semua komponen jadi ikut mahal. Di artikel ini, aku ajak kamu bahas kenapa pasar memori sedang semengerikan ini, dan apa dampaknya buat laptop atau PC yang kamu pakai.

Kenapa Harga RAM Bisa Naik Begitu Tajam?

Produsen Sempat Mengurangi Produksi DRAM

Kalau kita tarik sedikit ke belakang, beberapa perusahaan besar seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron sempat memotong produksi DRAM karena harga sempat anjlok di periode sebelumnya. Akibatnya, ketika permintaan naik lagi, stok belum pulih sepenuhnya. Ketidakseimbangan supply dan demand kayak gini biasanya langsung bikin harga ngegas.

BACA JUGA:  Kenapa Kadang Kamu Harus ‘Galak’ Saat Gunakan ChatGPT

Permintaan AI Melesat, Pasokan Tersedot

Tren AI sepanjang 2025 benar-benar mengubah pola konsumsi memori global. Server AI dan pusat data butuh memori berkapasitas besar seperti HBM dan DRAM kelas berat. Karena margin keuntungannya jauh lebih besar, produsen pun memprioritaskan pasar ini. Menurut laporan TrendForce yang dikutip di media teknologi global seperti Wccftech, manufaktur memori mulai mengalihkan kapasitas pabrik mereka ke AI dan server. Ini otomatis bikin pasokan untuk konsumen rumahan makin seret.

Transisi dari DDR4 ke DDR5 Bikin Tekanan Gandanya Kerasa

Industri memori sekarang ada di fase transisi. Pabrikan perlahan menurunkan produksi DDR4 dan fokus ke DDR5. Masalahnya, permintaan DDR5 meningkat lebih cepat daripada produksi. Sementara DDR4 mulai langka di beberapa kapasitas. Alhasil, dua-duanya naik harga. Transisi teknologi memang selalu bikin pasar goyang, dan tahun ini efeknya terasa banget.

Pasar Laptop Lagi Pulih, Permintaan Ikut Naik

Setelah sempat lesu, pasar laptop mulai bangkit lagi di 2025. Tahun ajaran baru, kebutuhan upgrade kantor, plus rilis prosesor generasi baru bikin permintaan melonjak. Penjualan perangkat naik, kebutuhan RAM ikut naik. Sesederhana itu.

Faktor Logistik dan Ekonomi Global

Kondisi global juga nggak kalah berpengaruh. Mulai dari biaya logistik, nilai tukar mata uang, sampai kebijakan ekspor–impor semikonduktor. Semua faktor ini bikin ongkos produksi dan distribusi naik, lalu dampaknya sampai ke harga akhir di pasar.

BACA JUGA:  Cara Membuat Daftar Isi di Google Docs yang Bikin Dokumen Makin Rapi

Efeknya ke Pasar Laptop: 8 GB Jadi Standar Baru?

Salah satu dampak paling menarik terjadi di pasar laptop. Konfigurasi RAM 8 GB diprediksi bakal makin mendominasi. Bukan karena pengguna lebih suka, tapi karena produsen terpaksa menyesuaikan diri dengan kelangkaan DRAM.

Menurut laporan Wccftech yang mengutip data TrendForce, laptop kelas menengah — yang porsinya paling besar di pasar global — secara bertahap mulai dikirimkan dengan RAM 8 GB sebagai standar baru. Tujuannya simpel: menjaga harga tetap rasional di tengah lonjakan komponen.

Beberapa poin penting yang perlu kamu tahu:

  • Kapasitas RAM besar jadi makin mahal, bahkan ada produsen yang menagih biaya tambahan sampai USD 550 hanya untuk upgrade dari 16 GB ke 32 GB LPDDR5X.
  • Ada produsen seperti Lenovo yang sempat menahan harga karena stok DRAM mereka banyak, tapi kondisi itu akhirnya berubah.
  • Fluktuasi harga diprediksi bakal makin agresif menuju kuartal kedua 2026.

Yang menarik, harga RAM naik ini juga memberi tekanan ke pengembang aplikasi. Mereka mulai dituntut untuk mengoptimalkan software agar tetap jalan mulus di perangkat RAM terbatas. Fenomena ini berbanding terbalik dengan kebijakan Microsoft sebelumnya yang sempat menetapkan 16 GB sebagai standar PC Copilot.

AI Jadi Pelaku Utama di Balik Kekacauan Ini

Kalau boleh jujur, ledakan AI adalah pemicu terbesar. Server AI butuh memori besar, bandwidth tinggi, dan stabilitas ekstrem. Teknologi kayak HBM sekarang jadi rebutan. Produsen memori lebih tertarik mengalokasikan produksi ke segmen ini karena margin-nya jauh lebih lezat. Efeknya? Pasokan DRAM konsumer makin sedikit.

BACA JUGA:  Cara Daftar inDrive Supaya Langsung Bisa Narik

Sumber jurnal teknologi seperti TrendForce dan analisis industri memori di Tom’s Hardware menjelaskan bahwa produksi chip memori tingkat lanjut kini lebih diprioritaskan dibanding DRAM standar. Bahkan, banyak produsen mulai mengurangi produksi DDR4 dan DDR5 biasa demi mengejar profit HBM.

Pasokan Masih Seret karena Pabrik Butuh Waktu

Membangun pabrik semikonduktor itu bukan kerjaan seminggu-dua minggu. Butuh investasi besar dan teknologi tinggi. Bahkan penyesuaian mesin dari DDR4 ke DDR5 saja bisa makan waktu lama. Jadi, meskipun permintaan naik, pasokan tetap terbatas.

Perusahaan Besar Mulai Mengamankan Pasokan

Satu hal yang jarang disadari orang: banyak perusahaan global sekarang mengamankan pasokan memori lewat kontrak jangka panjang. Ini bikin sebagian besar produksi sudah habis duluan sebelum masuk pasar ritel. Distributor juga banyak yang menimbun stok untuk antisipasi. Efeknya? Harga spot RAM makin gampang naik.

Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Beli RAM?

Kalau kamu butuh segera, beli sekarang masih masuk akal karena tren harga RAM naik diprediksi masih berlanjut. Tapi kalau nggak terlalu mendesak, awasi promo, flash sale, atau bundling komponen. Penurunan harga signifikan belum kelihatan di waktu dekat.

Menurut analis industri yang dilaporkan TrendForce, harga RAM berpotensi tetap tinggi sampai 2026–2027, terutama karena fokus industri masih ke AI dan kebutuhan pusat data.

Penutup

Harga RAM naik bukan cuma soal supply sedikit atau demand besar, tapi kombinasi serius dari ledakan AI, perubahan strategi pabrikan, transisi teknologi DDR5, dan tekanan rantai pasok global. Sebelum kamu memutuskan beli RAM atau laptop baru, pastikan sesuaikan dengan kebutuhan kamu. Jangan lupa share artikel ini biar teman kamu juga ngerti kenapa harga memori ikut naik.

Share:

Related News