Bentrok antara kepolisian dan demonstran antipemerintah Ukraina yang terjadi di Independence Square beberapa waktu lalu membuat kedua belah pihak saling membenci. Namun, tidak dengan Andrei dan Lidia Pankiv, yang justru memulai kisah cintanya saat kerusuhan terjadi.
Andrei yang merupakan seorang polisi anti huru-hara jatuh hati pada demonstran cantik bernama Lidia Pankiv, karena keberanian yang dimiliki wanita berusia 24 tahun itu. Ceritanya berawal saat teman Lidia yang sesama demonstran meminta bantuannya terkait seseorang yang ditahan oleh pihak kepolisian. Karena situasi yang tak memungkinkan, saking ricuhnya, Lidia pun meminta temannya itu untuk menghubunginya nanti lewat telepon. Dilansir Daily Mail, Kamis (6/3/2014), nomor telepon Lidia itu disampaikan dengan teriakan, karena suasana sedang ramai saat itu.
Tanpa disangka-sangka, Lidia mendapat sebuah pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang isinya berupa ajakan untuk menikah. Ternyata nomor telepon yang diteriakkan itu terdengar oleh salah seorang polisi anti huru-hara bernama Andrei yang kebetulan berada di sana. Lidia mengaku terkejut saat mendapat SMS dari Andrei. Meski mereka berada di pihak yang berlawanan, Lidia setuju kopi darat dengan Andrei.
Lidia menganggap kalau dirinya bisa meyakinkan Andrei bahwa selama ini dia membela pihak yang salah ketika bertemu. Namun ketika bertemu dan mulai berbicara, ternyata Lidia juga jatuh hati dengan Andrei. Andrei mengaku kalau dirinya jatuh cinta dengan Lidia karena keberaniannya berada di barisan depan demonstran. Mereka pun akhirnya menikah.
Saat mengetahui kisah cinta Andrei dan Lidia, stasiun televisi lokal milik pemerintah, Inter pun mengundang Lidia hadir menjadi bintang tamu dalam sebuah acara untuk menceritakan bagaimana dia dan Andrei dapat saling jatuh cinta. Namun, alih-alih menceritakan kisah romantis itu, Lidia malah mengungkapkan rasa bencinya terhadap Mantan Presiden Viktor Yanukovych dan stasiun televisi Inter yang selama ini dianggapnya telah menyebar berita bohong tentang para demonstran oposisi.
Tak lama setelah mengungkapkan rasa bencinya kepada sang mantan presiden dan Inter, Lidia pun pergi meninggalkan studio acara tersebut seraya menunjukkan foto-foto teman-temannya yang tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran oposisi. Penonton pun berdiri dan bertepuk tangan saat mendengar apa yang Lidia ucapkan. Sedangkan si pembawa acara hanya bisa diam tanpa dapat berucap sepatah kata pun. Kemunculan Lidia di Inter yang berhasi membungkam si pembawa acara menjadi pemberitaan hangat di berbagai surat kabar di Ukraina. (tom)