STORY: Finalis Miss England yang Dulu Sering Di-Bully

Sebagian besar wanita menginginkan tubuh langsing dan seksi, karena tubuh gemuk dianggap kurang menarik dan menurunkan tingkat kepercayaan diri seorang wanita. Salah satu yang mengalami kegemukan ini adalah Danni Ans.

Namun siapa sangka, gadis bertubuh gemuk ini ternyata nantinya menjadi finalis dari ajang Miss England. Dilansir metro.co.uk, Jumat (28/3/2014), saat Danni masih kecil hingga remaja, anak-anak lain sering mengganggunya dan mengolok-oloknya karena tubuhnya yang gemuk. Mereka bahkan mengirim SMS untuk mengejeknya. Hal ini seringkali membuat Danni tak dapat menahan air matanya.

Pada saat itu Danni merasa sedih atas perlakuan yang diterimanya dari teman-temannya. Namun, dia tidak berbuat apa-apa dan justru mengkonsumsi makanan lebih banyak seperti burger, keripik, dan coklat untuk membuatnya merasa nyaman.

Lebih naas lagi, keluarganya satu per satu meninggalkannya. Adiknya telah meninggal dunia pada tahun 1998 karena asma. Kemudian ibunya meninggal di tahun 2000, dan disusul kakaknya pada tahun 2006. Kehilangan membuat sudut pandang dan cara berpikirnya sedikit berubah. Dia merasa kehidupan itu singkat dan tak perlu terlalu memikirkan ukuran tubuhnya yang gemuk.

Sampai akhirnya Danni mengunjungi dokternya di tahun 2008. Pada saat itu dia menderita sakit perut yang membuat dokternya menyarankan untuk merubah gaya hidupnya. Dokternya berkata penyakit yang di deritanya disebabkan oleh kebiasaannya mengonsumsi junk food dan jarang melakukan aktifitas fisik. Sejak saat itu, dirinya mulai mengurangi berat badannya. Dia mengubah pola makannya menjadi lebih sehat dan mulai melakukan aktifitas fisik. Berat badannya pun berangsur turun. Hanya dalam waktu 6 bulan beratnya turun dari 84 kg menjadi 58 kg.

Penurunan berat badannya membuat dia percaya diri. Danni memulai karirnya di dunia model, bahkan mengikuti kontes kecantikan di wilayahnya. Dia pun kemudian berhasil menjadi finalis ajang bergengsi, Miss England. Bully yang dulu dialaminya kini tak terdengar dan tak berbekas lagi.

Dari kisah ini, bisa diambil pelajaran kalau kita harus terus berusaha untuk menggapai impian kita dan jangan mudah menyerah dengan keadaan. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Film Baru Lukman Sardi Angkat Tragedi Mei 1998

Uniknya Memancing dengan Berang-berang di Bangladesh