Makoko adalah sebuah pemukiman kumuh terapung yang terletak di sebuah laguna di tepi Samudera Atlantik. Pemukiman ini ironisnya berada di dekat kawasan modern yang membentuk Lagos, kota terbesar di Nigeria yang menjadi pusat komersial dan industri utama di negara tersebut.
Kampung nelayan ini tidak memiliki catatan sensus resmi, sehingga tidak diketahui berapa jumlah penduduk kampung tersebut. Namun, perkiraan sementara menyebutkan ada sekitar 150.000 hingga 250.000 orang yang tinggal di sana.
Dilansir amusingplanet, Rabu (23/4/2014), Makoko ialah sebuah kampung nelayan kecil yang dibangun oleh orang-orang Benin yang ingin mengadu nasib lebih dari seratus tahun lalu. Sebagian besar orang yang tinggal di kampung terapung ini adalah migran dari negara-negara Afrika Barat.
Kondisi lingkungan di sekitar pemukiman kumuh terapung ini terbilang sangat memprihatinkan. Warna air di laguna itu tampak menghitam dan memancarkan bau menyengat. Sementara itu, sampah dapur berserakan di sekitar gubuk-gubuk kayu yang terapung di kampung itu. Setiap rumah biasanya dihuni antara enam sampai sepuluh orang.
Perahu kayu menjadi satu-satunya alat transportasi yang digunakan untuk menjangkau setiap tempat di pemukiman terapung tersebut. Perahu sederhana itu juga digunakan untuk memancing dan berfungsi sebagai tempat jualan.
Selama beberapa dekade, Makoko tidak memiliki infrastruktur dasar untuk dikatakan sebagai pemukiman layak huni. Kampung ini bahkan tidak mempunyai akses ke fasilitas dasar seperti air minum bersih, listrik dan pembuangan limbah. (nha)